KOMPAS.com - Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan, perampokan toko emas di Pasar Simpang Limun, Medan, Sumatera Utara, direncanakan dengan rapi oleh para tersangka.
Para pelaku sehari sebelum beraksi melakukan observasi ke Pasar Simpang Limun untuk memilih toko emas yang akan jadi target.
Baca juga: Pengakuan Perampok Toko Emas di Medan: Baru Dapat Rp 4 Juta, Dijanjikan Rp 100 Juta
Para perampok juga menggunakan plester di jari agar sidik jari mereka tidak tertinggal.
Baca juga: Perampok Toko Emas di Medan Ditangkap, Pelaku Utama Ditembak Mati
Kemudian, para pelaku mempersenjatai diri dengan senjata api jenis FN dan revolver.
"Dari fakta yang ditemukan, hasil penyelidikan bahwa kegiatan ini terencana dengan baik. Kenapa demikian, yang pertama, sebelum melakukan (perampokan) mereka observasi," ungkap Panca, saat konferensi pers di Mapolda Sumut, Rabu (15/9/2021).
Selain itu, kata Panca, para pelaku menggunakan kendaraan hasil perampokan yang sebelumnya dilakukan di Rokan Hulu, Riau dan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.
Sebelumnya diberitakan, polisi menangkap lima perampok toko emas di Medan, Sumut, berinisial H yang tewas ditembak, PS, FA, PR, dan D.
Para pelaku ditangkap dari penelusuran melalui rekaman kamera CCTV yang ada di sepanjang jalan.
Polisi menyelidiki dengan dukungan rekaman CCTV baik yang ada di Pemerintah Kota Medan, Dinas Perhubungan Kota Medan, maupun Polda Sumut.
Polisi mengantongi rekaman CCTV keberangkatan para pelaku dari rumah D menggunakan dua sepeda motor yang melintas di Jalan Menteng melewati Jalan Seksama, Jalan Afnawi Harahap, hingga Pasar Tradisional Simpang Limun.
Petugas juga mendapati rekaman CCTV yang merekam aktivitas pelaku saat tiba di parkiran, kemudian PR dan H berjalan di paling depan, kemudian FA dan PS mengikuti di belakangnya.
Begitu pun saat mereka berjalan menuju toko sasaran dan sempat batal karena ada orang berkaos cokelat yang dicurigai sebagai polisi kemudian memutar balik dan beraksi, kemudian melarikan diri.
Petugas juga juga menemukan rekaman saat salah satu pelaku membeli plester di minimarket yang digunakan untuk menutup jarinya. (Penulis Kontributor Medan, Dewantoro | Editor I Kadek Wira Aditya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.