Kalaupun ada, keuntungannya akan kembali ke kas daerah.
Serapan APBD Pemerintah Kabupaten Nias juga menjadi sorotan Jokowi. Jumlah APBD yang mengendap di bank mencapai Rp 466 miliar.
Bupati Nias Ya'atulo Gulo tidak memungkiri adanya APBD yang disimpan di bank.
Dia juga mengakui bahwa penyerapan anggaran di semester pertama sangat lambat. Salah satunya karena penyerapan dana desa.
"Iya, serapan semester pertama sangat rendah dan sedikit desa yang mengajukan Ranperdes (rancangan peraturan desa)," ujar Ya'atulo, melalui pesan WhatsApp, Jumat.
Ya'atulo menyebut, saat dilantik pada 10 Juni lalu, serapan anggaran dikisaran 20 persen
Untuk itu, Ya'atulo akan mempercepat serapan anggaran Pemkab Nias.
"Saat ini sudah kita push terus dan dalam waktu dekat tidak berapa lama lagi, seluruh serapan anggaran akan on the right track. Sesegera kita akan lakukan serapan anggaran," ujar Bupati. (Penulis : Kontributor Pematangsiantar Teguh Pribadi, Kontributor Nias Hendrik Yanto Halawa, Kontributor Medan Daniel Pekuwali| Editor : Abba Gabrillin, I Kadek Wira Aditya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.