Kata Erwedi, saat ini pihaknya bersama dengan Kakanwil Kemenkumham Sumut masih melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terkait dengan video tersebut.
"Kami sedang melakukan pemeriksaan bersama tim dari Kanwil Kemenkumham Sumut, seperti apa kejadian tersebut. Semoga nanti diperoleh hasilnya segera," katanya, dikutip dari Tribun Medan.
Meski demikian, ia membenarkan bahwa video tersebut diambil di Lapas Kelas I Tanjung Gusta Medan, tepatnya di bagian sel napi dengan resiko tinggi dan akan diinfokan lebih lanjut hasil penyelidikannya.
Baca juga: Kalapas Tanjung Gusta Bantah Petugas Pukuli Napi karena Tak Diberikan Rp 40 Juta: Itu Mengada-ada
"Itu khusus untuk straf sel dan orang-orang resiko tinggi bahkan di situ juga ada terpidana teroris. Namun untuk sementara itu terlihat benar di Lapas Klas 1 Medan," ujar Erwedi.
Terkait dengan dugaan oknum petugas lapas meminta uang kepada napi, Erwedi membantahnya.
"Kalau masalah yang minta uang itu jelas tidak benar, karena itu memang tempat sel yang khusus untuk orang-orang melakukan pelanggaran atau dianggap resiko tinggi. Jadi untuk sementara saya nyatakan itu tidak benar," tegasnya.