Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalapas Tanjung Gusta Medan Masih Selidiki HP yang Dipakai Napi Terkait Beredarnya Video Dugaan Penganiayaan di Lapas

Kompas.com - 20/09/2021, 06:32 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Kepala Lapas I Tanjung Gusta Medan, Sumatera Utara, Erwedi Supriyatno mengatakan, akan menelusuri dari mana ponsel yang digunakan napi untuk merekam video dugaan penganiayaan di dalam lapas.

Diketahui, video seorang napi mengaku bahwa rekannya dianiaya pegawai di dalam lapas karena tidak memberikan uang viral di media sosial.

"Kan tidak boleh pegang HP di dalam lapas," kata Erwedi.

Baca juga: Napi Mengaku Diperas dan Dianiaya Oknum Petugas Lapas Tanjung Gusta Medan, Ini Kata Kalapas

Kata Erwedi, napi yang terlihat memar di punggung berinisial S.

Ia baru masuk ke lapas Tanjung Gusta Medan pada Sabtu (18/9/2021) karena kasus narkoba.

Sementara, sambungnya, pekeram video itu napi berinisial H. Petugas mengetahui H karena dari suaranya.

"H ini warga binaan biang onar. Dia baru empat bulan di sini," ujarnya.

Baca juga: Napi yang Diduga Dianiaya Petugas Tanjung Gusta Medan Baru Sehari Masuk Lapas

H merupakan napi dengan kasus penganiayaan. Ia napi pindahan dari Lapas di Langkat ke Lapas Tanjung Gusta Medan pada Mei 2021.

H dipindahkan karena sering membuat onar dengan mengancam pegawai lapas dan sesama napi.

Setelah di Lapas Tanjung Gusta, ia juga sering membuat onar sehingga ia ditempatkan di salah satu kamar di blok khusus napi dengan risiko tiggi, termasuk narapidana kasus terorisme.

"Jadi tidak benar dia bilang sudah bertahun-tahun di sini seperti di video itu. Dia baru empat bulan dan pindahan dari Langkat," ungkapnya.

Baca juga: 3 Preman yang Palak Warga Saat Sedang Renovasi Rumah Ditangkap Polisi

Kata Erwedi, saat ini masih pihaknya sudah memeriksa sejumlah orang, baik pegawai lapas maupun saksi lain, bahkan S untuk mencari tahu siapa pelaku yang diduga melakukan penganiayaan kepada dirinya.

Jika pegawai lapas yang melakukan, sambung Erwedi, maka akan ditindak tegas sesuai regulasi yang ada.

Baca juga: Kronologi Diamankannya Tentara Gadungan oleh Anggota TNI, Berawal dari Curiga

 Begitu juga jika penganiayaan itu dilakukan oleh sesama warga binaan.

"Nanti kita akan tindak sesuai dengan aturan yang ada," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Sebuah video yang memperlihatkan seorang napi diduga dianiaya petugas Lapas Kelas I Tanjung Gusta Medan, Sumatera Utara, viral di media sosial.

Dalam video yang beredar di media sosial, seorang napi menyebut rekannya dipukuli karena tidak memberikan uang kepada petugas.

Baca juga: Soal Video Viral Napi Mengaku Alami Kekerasan di Lapas, Kontras Sumut: Sudah Masuk Kategori Penyiksaan

Pria itu merekam dan memperlihatkan punggung rekannya yang memar diduga dianiaya petugas lapas.

"Inilah tindakan pegawai Lapas Kelas I Medan. Kami bukan binatang. Kami manusia, Pak. Kami di-deren (peras) sampai bertahun-tahun, masalah kecil aja," ujar pria tersebut.

Selain itu, pria itu juga menyebut mereka diminta uang Rp 30 sampai Rp 40 juta jika ingin keluar.

"Diminta uang Rp 30 juta-Rp 40 juta, baru bisa keluar. Kalau enggak, kami dipukuli seperti ini. Kalau enggak kasih uang," ujarnya.

Baca juga: Polisi: Sampai ke Lubang Jarum Pun Dia Sembunyi Kita Buru

 

(Penulis : Kontributor Medan, Daniel Pekuwali | Editor : David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Sekuriti Stasiun KA Bandara Medan Kembalikan Uang Rp 24 Juta Milik Penumpang yang Tertinggal

Sekuriti Stasiun KA Bandara Medan Kembalikan Uang Rp 24 Juta Milik Penumpang yang Tertinggal

Medan
Korupsi Dana Desa, Mantan Pangulu di Simalungun Diringkus Polisi

Korupsi Dana Desa, Mantan Pangulu di Simalungun Diringkus Polisi

Medan
Diungkap, Alasan Golkar Pakai Penjaringan Terbuka di Pilkada Sumut

Diungkap, Alasan Golkar Pakai Penjaringan Terbuka di Pilkada Sumut

Medan
Giliran Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di PKB

Giliran Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di PKB

Medan
Edy Rahmayadi Kembali Maju Pilkada Sumut, Bobby: Yang Dibutuhkan Gagasannya

Edy Rahmayadi Kembali Maju Pilkada Sumut, Bobby: Yang Dibutuhkan Gagasannya

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Medan
Diduga Korupsi Rp 8 Miliar, Eks Direktur Utama RSUP Adam Malik Ditahan

Diduga Korupsi Rp 8 Miliar, Eks Direktur Utama RSUP Adam Malik Ditahan

Medan
Setelah PDI-P, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di PKS

Setelah PDI-P, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di PKS

Medan
Tabrak Avanza, Anggota Brimob Polda Sumut Keluarkan Pistol lalu Kabur, Ini Kronologinya

Tabrak Avanza, Anggota Brimob Polda Sumut Keluarkan Pistol lalu Kabur, Ini Kronologinya

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Heboh 2 Mobil Tabrakan di Gerbang Tol Tebing Tinggi, Polisi: Rem Blong

Heboh 2 Mobil Tabrakan di Gerbang Tol Tebing Tinggi, Polisi: Rem Blong

Medan
Diancam Dicopot Kapolda, Kapolsek Medan Kota Langsung Tangkap Pencuri Ban Mobil

Diancam Dicopot Kapolda, Kapolsek Medan Kota Langsung Tangkap Pencuri Ban Mobil

Medan
Harimau Berkalung GPS Resahkan Warga Langkat, Petani Dikejar, Anjing Diterkam

Harimau Berkalung GPS Resahkan Warga Langkat, Petani Dikejar, Anjing Diterkam

Medan
Penyelundupan 24 TKI Ilegal Digagalkan, Berasal dari NTT, Bengkulu, dan Aceh

Penyelundupan 24 TKI Ilegal Digagalkan, Berasal dari NTT, Bengkulu, dan Aceh

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com