KOMPAS.com - Tindakan premanisme kembali terjadi di Medan, Sumatera Utara.
Kali ini korbannya merupakan seorang pedagang di Pasar Sambu, Kecamatan Medan Barat, Medan.
Baca juga: Video Pungli di Pasar Sambu Medan, Pelaku: Mau Orang Polsek, Enggak Takut Aku
Seorang pria yang mengenakan kaus hitam memaksa pedagang untuk memberikan sejumlah uang.
Baca juga: Pak Polisi, Warga Medan Jengah dengan Premanisme, bahkan Renovasi Rumah Sendiri Diperas
Dari video yang beredar di media sosial, terdengar pria yang diduga berasal dari salah satu organisasi kepemudaan itu berkata kasar sambil menantang pedagang untuk memanggil semua anggota polisi.
Baca juga: Viral, Sedang Renovasi Rumah Malah Dipungli Preman, di Kantor Polisi Pelakunya Minta Maaf
Dia mengaku tak takut dengan petugas kepolisian.
Baca juga: Kalau Enggak Mau Bayar Enggak Usah Jualan di Sini, Kami Enggak Takut Dilaporkan ke Polisi
"Ini mukaku, kau panggil orang polsek semua. viralkan. Orang polsek, orang mana, kau panggil, enggak takut aku," ujar pria tersebut.
Pria itu kemudian mengambil sepeda motornya dan pergi bersama seorang rekannya.
Saat dikonfirmasi, korban berinisial DH mengatakan, dirinya sudah lelah menghadapi preman yang melakukan pungli tersebut.
Setiap hari DH harus membayar sejumlah uang.
"Uang Rp 2.000 tiap pagi, enggak tahu uang apa, Kakak (saya) enggak paham. Tiap hari. Kakak kesal pas makan dia minta, enggak ada adatnya," kata DH, Rabu (22/9/2021).
DH merasa kesal, lantaran beban hidupnya bertambah susah akibat ulah para preman tersebut.
Saat ini saja, DH masih menunggak pinjaman uang di bank. Bahkan, motor yang dibeli sudah ditarik oleh pihak leasing.
"Minta sana, minta sini. Anak Kakak saja minta Rp 1.000 pun tak Kakak kasih. Sampai sekarang saja Kakak belum makan siang. Anak kakak satu ikut jualan, demam dia enggak mau ditinggal," kata DH.
Kejar pelaku
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Medan Barat Iptu Philip Antonio Purba mengatakan, saat ini timnya sedang ke lokasi untuk mengecek kasus dugaan pungli tersebut.
"Sudah kita pantau. Sudah kita tindaklanjuti, sudah bergerak anggota ke lokasi itu," ujar Philip. (Penulis Kontributor Medan, Dewantoro | Editor Abba Gabrillin)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.