Di tahun 2020, terdapat 65,43 persen penduduk Kota Binjai beralasan utama tidak
rawat jalan karena ingin mengobati sendiri.
Pada tahun 2020, angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Binjai menempati peringkat ke-3 se-Sumut yaitu 75,89.
Namun, pada 2020, ada 15.070 jiwa penduduk Kota Binjai yang masih di bawah garis kemiskinan atau 5,71 persen dari total penduduk Kota Binjai.
Tanaman padi masih merupakan tanaman pangan yang dominan di Binjai dengan luas panen sebesar 2.543 Ha.
Namun, Binjai masih merupakan kota pengimpor beras karena produksi padi yang dihasilkan masih di bawah kebutuhan domestik.
Tanaman kedua yang merupakan tanaman pangan yang dominan adalah tanaman jagung.
Masih dari data BPS, Kota Binjai terkenal dengan buah rambutan yang sangat berkualitas tinggi.
Pada 2020, Binjai menghasilkan 12.783 ton rambutan. Hal itu yang membuat Binjai dijuluki sebagai Kota Rambutan.
Selain rambutan, kota ini juga menghasilkan produk pertanian unggulan lainnya yaitu jambu air, sawo, nangka, dan mangga.
Dari data tersebut, pisang tidak termasuk dalam produk pertanian unggulan di Kota Binjai.
Kota Binjai bukan merupakan salah satu tujuan daerah wisata di Sumut.
Binjai merupakan kota perlintasan menuju Kabupaten Langkat yang mempunyai banyak daerah wisata yang terkenal ke seluruh Indonesia bahkan mancanegara, di antaranya Bukit Lawang, Tangkahan, Tero-tero dan Pelaruga.
Pada tahun 2020, tercatat ada lima usaha akomodasi berupa hotel di Kota Binjai yang terdiri dari dua hotel berbintang dan tiga hotel tidak berbintang.
Sumber: https://binjaikota.bps.go.id/
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.