Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Tahanan di Sel Polisi Tewas Dianiaya Saat Tahanan Lain Tertidur Pulas, Ini Kronologinya

Kompas.com - 26/11/2021, 17:56 WIB
Dewantoro,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Tahanan Polrestabes Medan, Hendra Syahputra, tewas dianiaya enam tahanan lainnya, Selasa (23/11/2021).

Korban dianiaya ketika tahanan lain sedang tertidur pulas. Para pelaku sebelumnya pernah dua kali menerima uang dari keluarga korban dan terakhir meminta uang Rp 5 juta ke korban. 

Baca juga: Sebelum Tewas Dianiaya, Tahanan Polrestabes Medan Dipaksa Video Call

Wakapolrestabes Medan AKBP Irsan Sinuhaji didampingi Kasatreskrim Polrestabes Medan, Kompol M Firdaus mengatakan, kasus tersebut diketahui setelah pada Selasa, pukul 22.30 WIB, Irsan mendapat laporan ada salah satu tahanan yang dirawat di RS Bhayangkara Medan meninggal dunia.

Baca juga: Seorang Tahanan Polrestabes Medan Tewas, Diduga Ada Bekas Luka

 

Selanjutnya, dilakukan pengecekan ke RS Bhayangkara Medan dan memastikan kebenaran laporan tersebut. 

"Ternyata benar adanya, telah meninggal dunia seseorang berinisial HS (Hendra)," kata Irsan, saat konferensi pers di Mapolrestabes Medan, Jumat (26/11/2021) sore.

Dari pemeriksaan, ditemukan luka lebam di tubuh Hendra. Dari situ kemudian dilakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kematian korban.

Tim Sat Reskrim Polrestabes Medan kemudian mengambil keterangan dari salah satu tahanan dan mendapatkan satu nama dengan inisial HM.

Setelah diinterogasi, kembali muncul lima nama lainnya yang memiliki peran masing-masing saat menganiaya Hendra.

Para pelaku ternyata biasa memeras dan menganiaya Hendra pada pukul 01.00 - 03.00 WIB atau saat tahanan lain sudah tertidur. 

"Kelompok ini sudah dua kali menerima uang dari korban. Pertama Rp 700.000, kedua Rp 200.000. Di kejadian ini, mereka minta kembali uang kepada korban sebesar Rp 5 juta. Mereka bangun komunikasi dengan pihak keluarga korban," katanya. 

Namun, karena uang Rp 5 juta tidak dipenuhi, keenam pelaku menganiaya korban dengan tangan dan alat hingga tewas.

"Ini salah satu bandola yang digunakan kelompok ini untuk memukuli korban. Ada juga ini asbak dilempar," katanya.

 

Keenam pelaku merupakan tahanan dengan latar belakang kejahatan yang berbeda.

Mulai dari pencurian dengan pemberatan, pencabulan, narkoba, pengeroyokan, hingga penadahan.

Polisi masih melakukan beberapa pendalaman, sepert adanya alat komunikasi di dalam sel tahanan.

Kemudian apakah perbuatan para pelaku sudah berulangkali dilakukan atau tidak. Begitu juga apakah ada keterlibatan anggota kepolisian yang bertugas di sel tersebut.

Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan secara internal di Propam Polrestabes Medan.

"Kalau ada keterlibatan personel ya kan kita proses. Tahanan kita di sini, ruangan kecil itu dan terbatas ada 800 orang," katanya. 

Keenam pelaku diancam dengan Pasal 351 Ayat 3 KUHPidana jo Pasal 170 KUHPidana dengan ancaman kurungan selama 12 tahun. 

Diberitakan sebelumnya, enam tahanan Mapolrestabes Medan ditetapkan sebagai tersangka atas meninggalnya Hendra Syahputra, tahanan Unit Reserse Kriminal Perlindungan perempuan dan Anak (PPA) pada Selasa (24/11/2021).  

Enam tahanan tersebut berinisial TR (35), WS (20), J (25), NP (21), HS (45), dan HM (44).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bobby 2 Kali Tak Tepati Janji Tutup Medan Zoo, Kali Ketiga Akankah Dipenuhi?

Bobby 2 Kali Tak Tepati Janji Tutup Medan Zoo, Kali Ketiga Akankah Dipenuhi?

Medan
Jokowi Lebaran di Medan demi Menantu Maju Pilgub, Apa Kata Bobby?

Jokowi Lebaran di Medan demi Menantu Maju Pilgub, Apa Kata Bobby?

Medan
Meski Tak Didukung, Bobby Akan Ambil Formulir Pilkada Sumut dari PDI-P

Meski Tak Didukung, Bobby Akan Ambil Formulir Pilkada Sumut dari PDI-P

Medan
Usai Ditangkap, Anggota Polrestabes Medan Pemilik Ribuan Pil Ekstasi Meninggal

Usai Ditangkap, Anggota Polrestabes Medan Pemilik Ribuan Pil Ekstasi Meninggal

Medan
Kronologi WN Perancis Dirampok di Karo Sumut, Korban Dipukul dan Dibuang Saat Berwisata

Kronologi WN Perancis Dirampok di Karo Sumut, Korban Dipukul dan Dibuang Saat Berwisata

Medan
Penutupan Ditunda karena Diprediksi Ramai saat Lebaran, Nyatanya Pengunjung Medan Zoo Sedikit

Penutupan Ditunda karena Diprediksi Ramai saat Lebaran, Nyatanya Pengunjung Medan Zoo Sedikit

Medan
Puncak Arus Balik di Terminal Amplas Medan Kemarin dan Hari Ini

Puncak Arus Balik di Terminal Amplas Medan Kemarin dan Hari Ini

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Minggu 14 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Minggu 14 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Medan
Wisatawan Perancis Dirampok di Sipiso-piso, Korban Dibuang ke Sungai

Wisatawan Perancis Dirampok di Sipiso-piso, Korban Dibuang ke Sungai

Medan
Jokowi Kunjungi Berastagi, Beli Buah dan bagi-bagi Kaus Oblong

Jokowi Kunjungi Berastagi, Beli Buah dan bagi-bagi Kaus Oblong

Medan
Puncak Arus Balik di Bandara Kualanamu Diprediksi Besok

Puncak Arus Balik di Bandara Kualanamu Diprediksi Besok

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 13 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 13 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 12 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 12 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Medan
Ditinggal Penghuni, 3 Rumah Warga di Simalungun Ludes Terbakar

Ditinggal Penghuni, 3 Rumah Warga di Simalungun Ludes Terbakar

Medan
Viral, Video Ayah di Medan Bekap Anak Balitanya Pakai Bantal Gara-gara Dimarahi Istri

Viral, Video Ayah di Medan Bekap Anak Balitanya Pakai Bantal Gara-gara Dimarahi Istri

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com