LAMPUNG, KOMPAS.com - Lokasi pemilihan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) dipindahkan ke Kota Bandar Lampung.
Hasil sidang pleno I (pembahasan tata tertib pemilihan ketua umum) menyatakan lokasi semula, Pondok Pesantren Darussa'adah tidak representatif.
Sekretaris Panitia Muktamar ke-34 NU, Syahrizal Syarief mengatakan, keputusan pemindahan lokasi tersebut didapatkan dari sidang pleno I yang digelar di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan, Rabu (21/12/2021) malam.
Baca juga: Manuskrip Kuno Berusia Ratusan Tahun Dipamerkan di Muktamar NU
"Hasil rapat pleno I memutuskan, lokasi (pemilihan ketua umum) dipindahkan dari Ponpes Darussa'adah di Lampung Tengah ke Bandar Lampung," kata Syahrizal saat konferensi pers, Rabu malam.
Menurut Syahrizal, para peserta sidang pleno I menilai, lokasi di Lampung Tengah kurang representatif.
Syahrizal pun menyerahkan kepada panitia untuk menentukan lokasi pemilihan ketua umum tersebut di Bandar Lampung.
Baca juga: Muktamar NU Gelar Pemilihan Rais Aam dan Ketua Umum PBNU Hari Ini
"Panitia penyelenggara yang tahu betul kesiapan lokasi di Bandar Lampung," kata Syahrizal.
Menurutnya, ada tiga lokasi di Kota Bandar Lampung yang digunakan sebagai tempat berlangsungnya sejumlah sidang pleno.
Tiga tempat itu adalah Universitas Lampung, UIN Raden Intan, dan Universitas Malahayati.
"Panitia yang menentukan nanti lokasi tepatnya dimana. Namun sudah diputuskan, tempatnya di Bandar Lampung," kata Syahrizal.
Sedangkan terkait sidang pleno I ini, Syahrizal mengatakan, sidang berjalan alot.
Sehingga sidang pleno II, penyampaian laporan pertanggungjawaban molor dari jadwal yang sudah ditetapkan.
Jikapun sidang pleno II ini digelar pada Kamis (23/12/2021) dini hari, Syahrizal menyatakan tidak akan mengganggu jadwal yang sudah disusun panitia.
Lebih lanjut Syahrizal mengatakan, hingga Rabu malam belum ada calon pasti Ketum PBNU mendatang.
"Proses pendaftaran dan penetapan calon akan dibahas pada rapat pleno V," kata Syahrizal.
Meski demikian, di kalangan peserta muktamar telah muncul tiga nama yang diprediksi mencalonkan diri sebagai ketua umum PBNU.
Ketiga nama itu adalah Said Aqil Siradj (petahana), Abdul Khalim Mahali (Ketua Dewan Syuriyah PWNU Riau), dan Yahya Cholil Staquf (Katib Aan PBNU).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.