Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Pengemudi Mobil di Medan Aniaya Remaja di Parkiran Minimarket, Awalnya Senggol Motor Korban

Kompas.com - 23/12/2021, 21:02 WIB
Dewantoro,
Khairina

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Sebuah video viral di media sosial Instagram memperlihatkan seorang anak remaja ditampar, dipukul dan ditendang seorang pria yang baru turun dari mobil besar di sebuah minimarket di Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor.

Penyebabnya diduga sepele. Anak remaja itu meminta agar mobilnya digeser karena dia mau keluar dengan sepeda motornya yang sebelumnya ditabrak mobil tersebut. 

Video itu merupakan rekaman CCTV yang diunggah di sejumlah akun Instagram. Salah satunya di @anakmuda.medan. Video itu ditonton lebih dari 13 ribu kali.

Baca juga: Sempat Loncat ke Sungai Usai Tabrak Pemotor, Sopir Angkot di Medan Serahkan Diri ke Polisi

 

Terlihat di video itu, sepeda motor korban diparkir di depan pintu masuk minimarket di Jalan Pintu Air IV, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor.

Datang mobil hitam yang menabrak sepeda motor tersebut sehingga terdorong maju. Akun lain yang mengunggah video itu yakni @tkpmedan. 

Dari mobil hitam itu, ada dua orang perempuan keluar dan masuk ke dalam minimarket. Beberapa saat kemudian, korban keluar sambil menenteng plastik putih di tangan kirinya.

Tampak tangan kirinya digerakkan ke arah mobil dan sepeda motornya, diduga untuk memberitahu bahwa sepeda motornya terhalang oleh mobil tersebut. 

Baca juga: Majikan Penganiaya Remaja di Medan Jadi Tersangka tapi Tidak Dipenjara

Selanjutnya, seorang pria berbaju putih keluar dari mobil itu dan berbicara dengan korban dan langsung menampar hingga peci korban terjatuh.

Korban lalu mengambil pecinya dan terlihat pria itu terus menatap korban dan menendangnya.

Korban tidak melakukan perlawanan apapun hingga tersudut masuk ke dalam minimarket karena terus dipukul. 

Pelaku tak menahan diri walaupun sudah ada petugas minimarket yang diduga mencoba melerai. Keributan itu memancing perhatian warga yang kemudian mendekat.

Pelaku sempat masuk ke dalam mobol namun berusaha datang lagi hanya saja dilarang oleh warga yang tak ingin kejadian itu terus berlanjut. 

 

Luka memar

Dikonfirmasi di lokasi kejadian Kepala Lingkungan II, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Joihor, Budi Sitepu mengaku sudah melihat video tersebut dan membenarkan lokasi kejadian berada di sebuah minimarket di wilayahnya.

Dia mengaku awalnya tidak menerima informasi adanya keributan itu dan baru mengetahuinya setelah video viral di media sosial.

"Jadi ini juga saya sudah turun ke lokasi dan sudah ditangani pihak Polrestabes Medan," katanya. 

Baca juga: Dituduh Mencuri, Remaja 15 Tahun di Medan Disekap, Dipukuli, Dilukai Majikannya

Korban diketahui adalah warga yang rumahnya hanya sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian.

Ditemui di rumahnya bersama Budi, rumah korban sudah kosong karena sedang bepergian sekeluarga.

Dihubungi via telepon, ibu korban bernama Ina mengatakan, kejadian itu terjadi pada Kamis (16/12/2021) sekitar pukul 18.00 WIB. Dia mengetahui anaknya dianiaya saat FL pulang dari masjid.

"Saat itu anak saya bilang, Ma, Adek boleh melapor, saya tanya lapor apa. Dia bilang tadi digebuk orang. Terkejut saya, sebagai ibu saya kan langsung gaguk. Saya bilang kenapa tak dilawan, katanya enggak berani, dia takut melawan orang tua," katanya. 

Dari situ, kemudian Ina langsung mengajak anaknya dan tetangganya untuk ke lokasi kejadian dan meminta rekaman CCTV. Dari situ dia melihat bagaimana anaknya dianiaya.

Dari keterangan anaknya, saat masih di dalam minimarket, ada orang yang memberitahu anaknya bahwa sepeda motornya disenggol oleh mobil.

Setelah selesai berbelanja, anaknya keluar dan hendak ke masjid, namun mendapati sepeda motornya terhalang oleh mobil.

Dia kemudian mengatakan para pria itu "tolong geser mobil Pak" karena posisi parkir sepeda motornya sudah mentok dan sulit untuk keluar dan dia juga khawatir akan membuat mobil orang lecet. 

"Bapak itu turun dari mobil langsung bilang 'tak sopan kali kau' katanya. Disepaknya dan caci maki lah untuk anak saya. Setelah itu datang orang kasir melerai," katanya. 

Dijelaskannya, keributan itu memicu perhatian warga yang kemudian mulai ramai melerai. Pelaku kemudian pergi begitu saja meninggalkan korban. Sementara anaknya pergi ke masjid dan pulang pada pukul 19.30 WIB.

Akibat penganiayaan itu, anaknya mengalami luka memar di bagian pipi dan di bagian telinga masih terasa nyeri hingga sekarang sementara bengkaknya sudah menghilang.

Ina mengaku sudah melakukan visum dan scanning karena khawatir jika terjadi sesuatu. Setelah dari situ, Ina datang ke Polsek Deli Tua namun dikatakan bahwa harus ada CCTV sehingga dia datang lagi keesokan harinya.

Pada Jumat pagi Ina kembali datang ke Polsek namun disampaikan bahwa karena korban masih anak, dia disarankan untuk membuat laporan di Polrestabes Medan. 

Dia pun bergegas ke Polrestabes Medan membuat laporan.

"Harapan saya, dipenjarakan (dia). Biar jadi pelajaran lah sama dia. Jangan semena-mena," kata Ina. 

Dikonfirmasi melalui aplikasi percakapan WhatsApp, Kasatreskrim Polrestabes Medan, Kompol M. Firdaus menjawab dengan singkat terkait penanganan kasus tersebut.

"Lagi dicek," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Medan
Buaya Muara Muncul di Sungai Medan, BBKSDA: Itu Lokasi Perlintasannya, Waspada

Buaya Muara Muncul di Sungai Medan, BBKSDA: Itu Lokasi Perlintasannya, Waspada

Medan
Disdik Sumut Sebut Ada Informasi Simpang Siur soal Kematian Siswa SMK di Nias

Disdik Sumut Sebut Ada Informasi Simpang Siur soal Kematian Siswa SMK di Nias

Medan
Bobby Tanggapi Wakilnya yang Ingin Maju Jadi Calon Wali Kota Medan

Bobby Tanggapi Wakilnya yang Ingin Maju Jadi Calon Wali Kota Medan

Medan
10 Lurah di Medan yang Naikkan Harga Sembako di Pasar Murah Diperiksa, Terancam Dicopot

10 Lurah di Medan yang Naikkan Harga Sembako di Pasar Murah Diperiksa, Terancam Dicopot

Medan
Nakes di Simalungun Diperkosa di RS, 3 Pelaku Dibekuk Selang 5 Bulan

Nakes di Simalungun Diperkosa di RS, 3 Pelaku Dibekuk Selang 5 Bulan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Medan
Jejak Penipuan Masuk Akpol Rp 1,3 M Iptu Supriadi dan Nina Wati di Sumut Sejak 2014

Jejak Penipuan Masuk Akpol Rp 1,3 M Iptu Supriadi dan Nina Wati di Sumut Sejak 2014

Medan
Jenazah Siswa SMK di Nias Korban Penganiayaan Kepsek Diotopsi

Jenazah Siswa SMK di Nias Korban Penganiayaan Kepsek Diotopsi

Medan
Pencuri Rokok Terjebak Jadi Biang Keladi Kebakaran 6 Ruko di Deli Serdang

Pencuri Rokok Terjebak Jadi Biang Keladi Kebakaran 6 Ruko di Deli Serdang

Medan
Kepsek di Nias Penganiaya Siswa sampai Tewas Dibebastugaskan

Kepsek di Nias Penganiaya Siswa sampai Tewas Dibebastugaskan

Medan
Bus Rombongan Pelajar ke Berastagi Terbakar di Simalungun

Bus Rombongan Pelajar ke Berastagi Terbakar di Simalungun

Medan
Buaya Muncul di Sungai Paluh Putri Medan, BBKSDA Sumut Turun Tangan

Buaya Muncul di Sungai Paluh Putri Medan, BBKSDA Sumut Turun Tangan

Medan
Iptu Supriadi Akhirnya Ditangkap, Sempat Kabur Usai Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M

Iptu Supriadi Akhirnya Ditangkap, Sempat Kabur Usai Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M

Medan
Razia Juru Parkir Liar di 12 Ruas Jalan di Medan, 10 Orang Ditangkap

Razia Juru Parkir Liar di 12 Ruas Jalan di Medan, 10 Orang Ditangkap

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com