Edy Rahmayadi mengklarifikasi tindakannya yang menjewer pelatih atlet biliar Sumut PON Papua, Khoiruddin “Choki” Aritonang.
Gubernur Sumut itu menjelaskan bahwa jewerannya kepada Choki adalah bentuk tanda sayang.
"Jewer sayang itu namanya," terangnya di Medan, Selasa.
Baca juga: Menyoal Aksi Kontroversi Gubernur Edy Jewer dan Usir Pelatih Biliar karena Tak Tepuk Tangan
Sebelumnya, sehabis menjewer Choki, Edy juga sempat memberikan keterangan.
Dia menyampaikan, masalah olahraga adalah motivasi dan harga diri.
"Apalagi, orang seperti tidak berolahraga. Apalagi bersangkutan seorang pelatih. Pelatihnya seperti itu, bagaimana untuk dilatih," tuturnya.
Edy mengaku kesal lantaran Choki seakan-akan tidak mendengarkannya saat dirinya berbicara.
"Yang lain senang untuk tepuk tangan. Dia hanya bersandar, seperti seolah-olah tidak ada di situ. Lebih baik dia keluar dari ruangan ini, kita butuh orang-orang yang siap untuk berprestasi," ucapnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Medan, Daniel Pekuwali | Editor: Priska Sari Pratiwi, Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.