KOMPAS.com - Ngarai Sianok adalah lembah curam (jurang) yang terletak di perbatasan kota Bukittinggi, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Lembah ini memanjang dan berkelok sebagai garis batas kota dari selatan ngarai Koto Gadang sampai ke nagari Sianok Anam Suku, dan berakhir di kecamatan Pelupuh.
Ngarai Sianok memiliki pemandangan yang sangat indah dan juga dibuat sebagai salah satu objek wisata andalan provinsi Sumatera Barat.
Ngarai Sianok merupakan lembah sempit yang dikelilingi oleh bukit-bukit bertebing curam yang dihiasi dengan aliran sungai kecil di tengahnya.
Tebing tersebut memiliki ketinggian sekitar 100 m, membentang sepanjang 15 km, dan lebar kurang lebih 200 m.
Baca juga: Wisata Bukittinggi, Contek Itinerary 1 Hari Jelajah Ngarai Sianok
Kontur lembah Sianok terbentuk karena proses turunnya sebagian lempeng bumi, sehingga menimbulkan patahan berupa tebing yang curam.
Ngarai Sianok merupakan wujud visual yang paling jelas dari aktivitas pergerakan lempeng bumi (tektonik) di Pulau Sumatera.
Proses terbentuknya patahan tersebut menghasilkan sebuah kawasan yang subur dengan panorama yang indah.
Kawasan ini mempunyai sebutan lain, yaitu Lembah Pendiam , karena suasananya yang tenang dan damai.
Di kawasan yang masih alami, beberapa flora dan fauna terdapat di kawasan ini.
Flora di kawasan Ngarai Sianok adalah bunga rafflesia dan tumbuhan obat-obatan.
Sedangkan, fauna yang terdapat dikawasan ini berupa macan tutul, monet, siamang, rusa, babi hutan, tapir dan kerbau.
Ngarai Sianok terbentuk akibat letusan gunung api purba yang lokasinya di Danau Maninjau, sekarang gunung itu bernama Gunung Tinjau.
Baca juga: Kawasan Ngarai Sianok Akan Ditata
Melalui gerakan pergeseran horizontal sebesar 2 mm/hari selama ribuan tahun, terbentuklah celah lebar ngarai sianok ini.
Proses geologi yang terjadi di Ngarai Sianok berasal dari luar bumi (eksogen) dan dalam bumi (endorgen).