Bentang alam yang dihasilkan adalah sebuah lembah dan tebing yang menjulang luas.
Mitos yang berkembang di Ngarai Sianok, menurut masyarakat zaman dulu terdapat seorang laki-laki yang mempunyai tubuh besar, kulit sekeras tembaga, dan sakti bernama Katik Muno.
Ia datang untuk mengiringi pimpinnanya, yaitu Sang Sapurba.
Selama tinggal di Minangkabau Katik Muno sangat ingin menjadi penguasa. Karena keinginannya sangat kuat, Katik yang awalnya memiliki sifat lemah lembut menjadi orang jahat dan kasar.
Kejahatannya mengakibatkan penderitaan penduduk sekitar.
Baca juga: Mendaki Puncak Ngarai Sianok bersama EcoSport
Melihat perilakunya, Sang Sapurba merasa amat malu.
Agar tidak berkonflik dengan atasan, Katik Muno berubah menjadi naga dan kemudian membagi daratan menjadi dua bagian. Daratan yang terbagi merupakan Ngarai Sianok.
Saat awal terbentuknya, ngarai dialiri oleh api yang membara.
Namun setelah pertempuran antara Katik dengan Sang Sapurba yang dimenangkan atasannya itu, katik Muno mengubah aliran api menjadi aliran air yang menyejukkan sebagai permohonan maaf.
Sumber: http://kelaskaryawan.untara.ac.id/ dan https://repository.unikom.ac.id/68135
Jurang ini merupakan bagian patahan yang memisahkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.