Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngarai Sianok: Bentuk, Geologi, Mitos, dan Lokasi

Kompas.com - 15/01/2022, 15:27 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Ngarai Sianok adalah lembah curam (jurang) yang terletak di perbatasan kota Bukittinggi, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Lembah ini memanjang dan berkelok sebagai garis batas kota dari selatan ngarai Koto Gadang sampai ke nagari Sianok Anam Suku, dan berakhir di kecamatan Pelupuh.

Ngarai Sianok memiliki pemandangan yang sangat indah dan juga dibuat sebagai salah satu objek wisata andalan provinsi Sumatera Barat.

Bentuk Ngarai Sianok

Ngarai Sianok merupakan lembah sempit yang dikelilingi oleh bukit-bukit bertebing curam yang dihiasi dengan aliran sungai kecil di tengahnya.

Tebing tersebut memiliki ketinggian sekitar 100 m, membentang sepanjang 15 km, dan lebar kurang lebih 200 m.

Baca juga: Wisata Bukittinggi, Contek Itinerary 1 Hari Jelajah Ngarai Sianok

Kontur lembah Sianok terbentuk karena proses turunnya sebagian lempeng bumi, sehingga menimbulkan patahan berupa tebing yang curam.

Ngarai Sianok merupakan wujud visual yang paling jelas dari aktivitas pergerakan lempeng bumi (tektonik) di Pulau Sumatera.

Proses terbentuknya patahan tersebut menghasilkan sebuah kawasan yang subur dengan panorama yang indah.

Kawasan ini mempunyai sebutan lain, yaitu Lembah Pendiam , karena suasananya yang tenang dan damai.

Di kawasan yang masih alami, beberapa flora dan fauna terdapat di kawasan ini.

Flora di kawasan Ngarai Sianok adalah bunga rafflesia dan tumbuhan obat-obatan.

Sedangkan, fauna yang terdapat dikawasan ini berupa macan tutul, monet, siamang, rusa, babi hutan, tapir dan kerbau.

Sejarah Terbentuknya Ngarai Sianok

Ngarai Sianok terbentuk akibat letusan gunung api purba yang lokasinya di Danau Maninjau, sekarang gunung itu bernama Gunung Tinjau.

Baca juga: Kawasan Ngarai Sianok Akan Ditata

Melalui gerakan pergeseran horizontal sebesar 2 mm/hari selama ribuan tahun, terbentuklah celah lebar ngarai sianok ini.

Proses geologi yang terjadi di Ngarai Sianok berasal dari luar bumi (eksogen) dan dalam bumi (endorgen).

Bentang alam yang dihasilkan adalah sebuah lembah dan tebing yang menjulang luas.

Mitos Ngarai Sianok

Mitos yang berkembang di Ngarai Sianok, menurut masyarakat zaman dulu terdapat seorang laki-laki yang mempunyai tubuh besar, kulit sekeras tembaga, dan sakti bernama Katik Muno.

Ia datang untuk mengiringi pimpinnanya, yaitu Sang Sapurba.

Selama tinggal di Minangkabau Katik Muno sangat ingin menjadi penguasa. Karena keinginannya sangat kuat, Katik yang awalnya memiliki sifat lemah lembut menjadi orang jahat dan kasar.

Kejahatannya mengakibatkan penderitaan penduduk sekitar.

Baca juga: Mendaki Puncak Ngarai Sianok bersama EcoSport

Melihat perilakunya, Sang Sapurba merasa amat malu.

Agar tidak berkonflik dengan atasan, Katik Muno berubah menjadi naga dan kemudian membagi daratan menjadi dua bagian. Daratan yang terbagi merupakan Ngarai Sianok.

Saat awal terbentuknya, ngarai dialiri oleh api yang membara.

Namun setelah pertempuran antara Katik dengan Sang Sapurba yang dimenangkan atasannya itu, katik Muno mengubah aliran api menjadi aliran air yang menyejukkan sebagai permohonan maaf.

Sumber: http://kelaskaryawan.untara.ac.id/ dan https://repository.unikom.ac.id/68135

Jurang ini merupakan bagian patahan yang memisahkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Utara, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Utara, 29 Maret 2024

Medan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Medan Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Medan Hari Ini, 29 Maret 2024

Medan
Heboh 3 Polisi di Medan Diduga Main Judi di Asrama, Berujung Diperiksa Propam

Heboh 3 Polisi di Medan Diduga Main Judi di Asrama, Berujung Diperiksa Propam

Medan
Diduga Korupsi Rp 8 Miliar, Eks Bendahara RSUP Adam Malik Medan Ditahan

Diduga Korupsi Rp 8 Miliar, Eks Bendahara RSUP Adam Malik Medan Ditahan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Medan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Utara, 28 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Utara, 28 Maret 2024

Medan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Medan Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Medan Hari Ini, 28 Maret 2024

Medan
2 Balita Tewas Saat Api Lahap Sebuah Rumah di Simalungun

2 Balita Tewas Saat Api Lahap Sebuah Rumah di Simalungun

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Medan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Utara, 27 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Utara, 27 Maret 2024

Medan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Medan Hari Ini, 27 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Medan Hari Ini, 27 Maret 2024

Medan
Tawuran, Mahasiswa Fakultas Teknik dan Keolahragaan Unimed Medan

Tawuran, Mahasiswa Fakultas Teknik dan Keolahragaan Unimed Medan

Medan
Pasca Didemo, Pemkot Pematangsiantar Naikkan Upah Petugas Kebersihan

Pasca Didemo, Pemkot Pematangsiantar Naikkan Upah Petugas Kebersihan

Medan
Iptu Supriadi Jadi Tersangka Penipuan Penerimaan Akpol, Keberadaan Tak Diketahui

Iptu Supriadi Jadi Tersangka Penipuan Penerimaan Akpol, Keberadaan Tak Diketahui

Medan
Heaven Seven yang Disidak Bobby Nasution Bakal Disegel jika Tetap Buka Saat Ramadhan

Heaven Seven yang Disidak Bobby Nasution Bakal Disegel jika Tetap Buka Saat Ramadhan

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com