Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Sawahlunto, Kota Pemilik Tambang Batu Bara Pertama di Indonesia dan Tertua di Asia Tenggara

Kompas.com - 15/01/2022, 15:43 WIB
Puspasari Setyaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Kota Sawahlunto, Sumatera Barat terkenal sebagai tempat ditemukannya lokasi tambang batu bara pertama di Indonesia.

Selain jadi tambang batu bara tertua, Sawahlunto juga disebut sebagai situs tambang batu bara tertua di Asia Tenggara.

Baca juga: Daftar Daerah Penghasil Batu Bara di Indonesia, dari Sumatera sampai Papua

Tepatnya di daerah Ombilin, potensi sumber daya alam batu bara di wilayah ini merupakan salah satu hasil eksplorasi pada masa pemerintahan kolonial Belanda pada abad ke-19.

Baca juga: Batu Bara ke PLN Terhambat, Kemen ESDM Perintahkan Buka Jalan Tambang di Tapin Kalsel

Sejarah Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto

Melansir laman indonesia.go.id, tambang batu bara Ombilin ditemukan pertama kali oleh Willem Hendrik De Greve seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda pada 1867.

Baca juga: Setop Produksi karena Jalan Tambang Ditutup, Karyawan Perusahaan Batu Bara Demo di Polres Kukar

Penemuan ini kemudian dituangkan dalam sebuah laporan ke Batavia berjudul “Het Ombilin-kolenveld in de Padangsche Bovenlanden en het transportstelsel op Sumatra Westkust” yang disusun pada 1871.

Sejak itu, tambang batu bara Ombilin Sawahlunto mulai dieksplorasi diiringi dengan pembangunan infrastruktur pada sekitar tahun 1883 hingga 1894.

Sepeninggal de Greeve eksplorasi tambang batubara di Sumatera Barat dilanjutkan oleh Jacobus Leonardus Cluysenaer dan Daniel David Veth pada tahun 1874.

Laporan Veth berjudul “The Expedition to Central Sumatra”. kemudian mendasari pembangunan jalur kereta api dari lokasi eksploitasi tambang menuju pelabuhan Emmahaven yang kini dikenal sebagai Teluk Bayur.

Sementara berdasar tiga laporan rinci Cluysenaer pada 1875 dan 1878 diketahui adanya penawaran anggaran yang lebih rasional untuk rel kereta yang membelah lembah barat-timur, misalnya, membutuhkan biaya sekitar 24,4 juta gulden.

Pada 1894, jalur rel kereta dari Sawahlunto ke pelabuhan Teluk Bayur telah digunakan untuk mengangkut hasil tambang batu bara sekaligus alat transportasi.

Dari teluk Bayur, batu bara diangkut menggunakan kapal uap SS Sawahlunto dan SS Ombilin-Nederland.

Pembangunan fasilitas juga terus lakukan termasuk stasiun kereta api Sawahlunto yang dibangun pada 1918 yang kini menjadi museum kereta api.

Tambang ini dikelola oleh pemerintah kolonial hingga akhirnya pengelolaan berpindah ke PT Bukit Asam Tbk.

Kisah Mbah Suro dan Orang Rantai

Kisah Mbah Suro nama lubang tambang batu bara Ombilin Sawahlunto yang paling terkenal juga terkait dengan sejarah tempat ini.

Mbah Suro adalah sebutan untuk mandor asal Jawa bernama Soerono yang ditugaskan pemerintah kolonial Belanda untuk mengawasi kegiatan para penambang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Sekuriti Stasiun KA Bandara Medan Kembalikan Uang Rp 24 Juta Milik Penumpang yang Tertinggal

Sekuriti Stasiun KA Bandara Medan Kembalikan Uang Rp 24 Juta Milik Penumpang yang Tertinggal

Medan
Korupsi Dana Desa, Mantan Pangulu di Simalungun Diringkus Polisi

Korupsi Dana Desa, Mantan Pangulu di Simalungun Diringkus Polisi

Medan
Diungkap, Alasan Golkar Pakai Penjaringan Terbuka di Pilkada Sumut

Diungkap, Alasan Golkar Pakai Penjaringan Terbuka di Pilkada Sumut

Medan
Giliran Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di PKB

Giliran Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di PKB

Medan
Edy Rahmayadi Kembali Maju Pilkada Sumut, Bobby: Yang Dibutuhkan Gagasannya

Edy Rahmayadi Kembali Maju Pilkada Sumut, Bobby: Yang Dibutuhkan Gagasannya

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Medan
Diduga Korupsi Rp 8 Miliar, Eks Direktur Utama RSUP Adam Malik Ditahan

Diduga Korupsi Rp 8 Miliar, Eks Direktur Utama RSUP Adam Malik Ditahan

Medan
Setelah PDI-P, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di PKS

Setelah PDI-P, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di PKS

Medan
Tabrak Avanza, Anggota Brimob Polda Sumut Keluarkan Pistol lalu Kabur, Ini Kronologinya

Tabrak Avanza, Anggota Brimob Polda Sumut Keluarkan Pistol lalu Kabur, Ini Kronologinya

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Heboh 2 Mobil Tabrakan di Gerbang Tol Tebing Tinggi, Polisi: Rem Blong

Heboh 2 Mobil Tabrakan di Gerbang Tol Tebing Tinggi, Polisi: Rem Blong

Medan
Diancam Dicopot Kapolda, Kapolsek Medan Kota Langsung Tangkap Pencuri Ban Mobil

Diancam Dicopot Kapolda, Kapolsek Medan Kota Langsung Tangkap Pencuri Ban Mobil

Medan
Harimau Berkalung GPS Resahkan Warga Langkat, Petani Dikejar, Anjing Diterkam

Harimau Berkalung GPS Resahkan Warga Langkat, Petani Dikejar, Anjing Diterkam

Medan
Penyelundupan 24 TKI Ilegal Digagalkan, Berasal dari NTT, Bengkulu, dan Aceh

Penyelundupan 24 TKI Ilegal Digagalkan, Berasal dari NTT, Bengkulu, dan Aceh

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com