Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Tortor: Sejarah, Asal Daerah, Gerakan, dan Fungsi

Kompas.com - 23/01/2022, 13:25 WIB
William Ciputra

Penulis

KOMPAS.com - Tari Tortor merupakan tarian tradisional Provinsi Sumatera Utara, yaitu tepatnya dari Suku Batak Toba.

Selain sebagai tarian, Tari Tortor juga berfungsi sebagai sarana masyarakat Batak dalam menyampaikan harapan, doa, dan memohon perlindungan.

Oleh karena itu, Tari Tortor menjadi bagian penting dalam setiap upacara adat yang memiliki kesakralan tertentu, seperti kematian, penyembuhan, panen, dan sebagainya.

Sejak tahun 2013, Tari Tortor sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda dari Sumatera Utara.

Baca juga: Tari Tortor, Tarian Tradisional Sumatera Utara

Berikut beberapa fakta menarik yang harus diketahui terkait Tari Tortor:

1. Salah Satu Tarian Tertua di Indonesia

Tari Tortor termasuk salah satu tarian tua yang ada di Indonesia. Konon, tarian ini sudah ada sejak zaman purba dahulu.

Namun pendapat yang menyebut Tari Tortor sudah ada sejak zaman purba masih diragukan sejumlah pakar mengingat tidak banyak bukti yang menguatkannya.

Sebaliknya, para pakar tersebut memperkirakan tarian ini sudahh ada sekitar abad ke-13 Masehi.

Pada awal kemunculannya, Tari Tortor bukan suatu tarian, melainkan sebagai pelengkap gondang atau uning-uningan yang berdasarkan falsafah adat.

Seperti pada upacara-upacara adat di Mandailing, dimana uning-uningan dibunyikan (margondang), akan selalu dilengkapi dengan acara manortor.

Sehingga, manortor atau pertunjukan Tortor ini dulu hanya untuk upacara adat yang sakral, serta sebagai sebuah persembahan bagi roh leluhur.

Namun manortor ini kemudian dimodifikasi sedemikian rupa hingga menarik minat orang banyak dan menjadi tarian.

Baca juga: 7 Macam Tarian Jawa Timur dan Ciri Khasnya, Ada yang Digunakan Menyambut Tamu

2. Jati Diri Suku Batak

Tari Tortor bukan sekadar tarian untuk hiburan belaka. Lebih dari itu, tarian ini sudah membudaya dan menjadi salah satu jati diri Suku Batak.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa Tari Tortor memiliki tempat dan kedudukan yang penting dalam kehidupan masyarakat Batak.

Buktinya Tari Tortor akan dipentaskan dalam setiap pelaksanaan adat Batak, baik yang bersifat kesedihan maupun sukacita.

Bagi masyarakat Batak, Tari Tortor tidak hanya bernilai budaya namun juga memiliki nilai spiritual.

Melalui Tari Tortor, masyarakat Batak menyampaikan apapun yang ingin disampaikan, seperti doa, pengharapan, dan sebagainya.

3. Memiliki 3 Fungsi

Tari Tortor sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda dari Sumatera UtaraKemdikbud.go.id Tari Tortor sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda dari Sumatera Utara
Seperti disebutkan sebelumnya, Tari Tortor dahulu memiliki fungsi sebagai sarana ritual keagamaan.

Namun fungsi itu kini telah bergeser, yaitu lebih menjadi sarana komunikasi sesama masyarakat.

Secara umum fungsi Tari Tortor dibagi dalam 3 peruntukan, yaitu Tortor Pangurason, Tortor Sipitu Cawan, dan Tortor Tunggal Panaluan.

Berikut penjelasan ringkas tiga fungsi Tari Tortor tersebut:

- Tortor Pangurason berfungsi sebagai sarana pembersihan. Taria ini biasanya dilaksanakan sebelum pesta besar, dengan harapan agar pesta itu berjalan lancar.

- Tortor Sipitu Cawan atau tujuh cawan merupakan tarian yang biasa dipentaskan dalam acara penobatan Raja Batak.

Tortor Sipitu Cawan ini mengisahkan tentang turunnya tujuh putri kahyangan ke Gunung Pusuk Bukhit untuk mandi.

- Tortor Tunggal Panaluan merupakan tarian yang dipentaskan para dukun dalam ritual yang diselenggarakan setelah terjadinya musibah.

Baca juga: Mengenal Poco-poco, Tarian yang Pernah Tercatat dalam Guinness World Records

4. Gerakan Ditentukan Gerak Tubuh

Tari Tortor memiliki beragam gerakan dengan nama yang berbeda-beda, dan masing-masing nama ditentukan oleh gerak tubuh.

Berikut macam-macam gerakan Tari Tortor:

- Pangurdot, yaitu gerakan Tari Tortor yang menggunakan seluruh anggota badan.

- Pangeal, yaitu gerakan yang melibatkan bagian pinggang hingga kepala, namun berat tubuh bertumpu pada telapak kaki.

- Pandenggal, yaitu gerakan gemulai anggota tubuh secara keseluruhan.

- Siangkupna, yaitu gerakan yang difokuskan pada bagian leher, dan diselaraskan dengan gondang dan urdot.

- Hapunann, yaitu ekspresi yang ditampilkan oleh penari Tortor, dan mewakili suasana dalam pementasan.

5. Diiringi oleh Magondangi

Sebagaimana layaknya tarian pada umumnya, Tari Tortor juga diiringi oleh musik tradisional.

Adapun musik tradisional yang mengiringi Tari Tortor disebut dengan magondangi, yaitu berbagai alat musik khas Sumatera Utara.

Alat-alat musik ini antara lain gondang, ogung, oloan, sarune, gordang, ihuton, panggora, doal, hesek, dan taganing.

Salah satu keunikan Tari Tortor terletak pada penggunaan gondang yang jumlah ada sembilan, sehingga dikenal dengan istilah gondang sembilan.

Sumber:
Kompas.com
Kemdikbud.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nakes di Simalungun Diperkosa di RS, 3 Pelaku Dibekuk Selang 5 Bulan

Nakes di Simalungun Diperkosa di RS, 3 Pelaku Dibekuk Selang 5 Bulan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Medan
Jejak Penipuan Masuk Akpol Rp 1,3 M Iptu Supriadi dan Nina Wati di Sumut Sejak 2014

Jejak Penipuan Masuk Akpol Rp 1,3 M Iptu Supriadi dan Nina Wati di Sumut Sejak 2014

Medan
Jenazah Siswa SMK di Nias Korban Penganiayaan Kepsek Diotopsi

Jenazah Siswa SMK di Nias Korban Penganiayaan Kepsek Diotopsi

Medan
Pencuri Rokok Terjebak Jadi Biang Keladi Kebakaran 6 Ruko di Deli Serdang

Pencuri Rokok Terjebak Jadi Biang Keladi Kebakaran 6 Ruko di Deli Serdang

Medan
Kepsek di Nias Penganiaya Siswa sampai Tewas Dibebastugaskan

Kepsek di Nias Penganiaya Siswa sampai Tewas Dibebastugaskan

Medan
Bus Rombongan Pelajar ke Berastagi Terbakar di Simalungun

Bus Rombongan Pelajar ke Berastagi Terbakar di Simalungun

Medan
Buaya Muncul di Sungai Paluh Putri Medan, BBKSDA Sumut Turun Tangan

Buaya Muncul di Sungai Paluh Putri Medan, BBKSDA Sumut Turun Tangan

Medan
Iptu Supriadi Akhirnya Ditangkap, Sempat Kabur Usai Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M

Iptu Supriadi Akhirnya Ditangkap, Sempat Kabur Usai Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M

Medan
Razia Juru Parkir Liar di 12 Ruas Jalan di Medan, 10 Orang Ditangkap

Razia Juru Parkir Liar di 12 Ruas Jalan di Medan, 10 Orang Ditangkap

Medan
Kepsek Diduga Aniaya Siswa SMK Nias hingga Tewas karena Tak Mau Angkat Genset

Kepsek Diduga Aniaya Siswa SMK Nias hingga Tewas karena Tak Mau Angkat Genset

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Polisi Tangkap Kurir Bawa 23 Kg Sabu di Medan, Tak Jera Pernah 2 Kali Dipenjara

Polisi Tangkap Kurir Bawa 23 Kg Sabu di Medan, Tak Jera Pernah 2 Kali Dipenjara

Medan
Melihat Kelakuan Pengendara di Medan, Ada yang Terobos Lampu Merah meski Dijaga Polisi

Melihat Kelakuan Pengendara di Medan, Ada yang Terobos Lampu Merah meski Dijaga Polisi

Medan
10 Lurah di Medan Ketahuan Naikkan Harga Sembako Saat Program Pasar Murah

10 Lurah di Medan Ketahuan Naikkan Harga Sembako Saat Program Pasar Murah

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com