Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertempuran Medan Area: Sejarah, Penyebab, Waktu Terjadi, Tokoh, dan Akhir Pertempuran

Kompas.com - 25/01/2022, 19:00 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Pertempuran Medan Area merupakan tragedi rakyat Indonesia yang berada di Sumatera Utara melawan Sekutu dan Nederlandsch Indische Civiele Administratie (NICA).

Pertempuran berawal saat pendaratan Sekutu di kota Medan pada 9 Oktober 1945 di bawah pimpinan Brigadir Jenderal TED Kelly.

Pendaratan tentara Sekutu (Inggris) diikuti oleh pasukan sekutu dan  NICA yang disediakan untuk mengambil alih pemerintahan.

Awalnya, rakyat Medan, Sumatera Utara menyambut kedatangan dengan baik. Karena, mereka datang ke Indonesia untuk mengurus tawanan perang yang ditahan oleh Jepang.

Sehingga, mereka diperbolehkan tinggal di beberapa hotel yang ada di Medan. Namun rupanya, mereka diam-diam mempersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan Indonesia.

Hingga suatu ketika, terjadi keributan  di hotel yang ditinggali.

Keributan berawal dari pemuda Indonesia yang memakai lencana merah putih direbut oleh Sekutu dan NICA. Tidak hanya itu, mereka juga menginjak-injak.

Baca juga: Pertempuran Medan Area: Latar Belakang, Konflik, dan Dampak

Hal itu, sontak memancing kemarahan pemuda Indonesa, terutama yang berada di Medan.

Insiden inilah yang menjadi penyebab terjadinya Pertempuran Medan Area.

Waktu Terjadinya Pertempuran Medan Area

Pertempuran Medan Area terjadi pada 13 Oktober 1945 antara pemuda dan Tentara Keamanan Rakyat bertempur melawan Sekutu dan NICA.

Pertempuran juga dalam upaya merebut dan mengambil alih gedung-gedung pemerintahan dari tangan Jepang.

Inggris mengeluarkan ultimatum untuk bangsa Indonesia supaya menyerahkan senjata untuk sekutu. Ultimatum ini tidak pernah dihiraukan.

Karena belum berhasil, pada 1 Desember 1945, Sekutu memasang papan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area (batas resmi wilayah Medan) di beragam pinggiran kota Medan.

Perilaku Sekutu makin menggelorakan perlawanan pemuda Indonesia.

Pada 10 Desember 1945, Sekutu dan NICA melancarkan serangan besar-besaran terhadap kota Medan. Serangan ini menimbulkan banyak korban di kedua belah pihak.

Baca juga: Faktor Penyebab Meletusnya Pertempuran Medan Area

Pada April 1946, Sekutu sukses menguasai kota Medan. Pusat perjuangan rakyat Medan dipindahkan ke Pematangsiantar.

Kemudian, diadakan pertemuan di antara para komandan pasukan yang berjuang di Medan Area.

Hasilnya adalah membentuk satu komando bernama Komando Resimen Laskar Rakyat untuk memperkuat perlawanan di kota Medan.

Maka pada Agustus 1946, Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area berhasil dibentuk. Komando ini terus menyerang Sekutu di wilayah Medan.

Sampai akhirnya, pemberontakan melawan Sekutu di Medan terus berlanjut hingga berakhir kekuasaan Belanda di Indonesia pada 1949.

Dampak Pertempuran Medan Area

Akibat Pertempuran Medan Area yang terjadi pada 13 Oktober 1945 sampai April 1945 mengakibatkan beberapa korban berjatuhan.

Baca juga: Pertempuran Ambarawa: Penyebab, Tokoh, dan Waktu

Tercatat 7 pemuda meninggal dunia, 7 orang pihak NICA meninggal dunia dan 96 orang pihak NICA mengalami luka-luka.

Selain itu, beberapa daerah kota Medan juga hancur karena menjadi area pertempuran antara pihak Sekutu dan NICA.

Sumber: tribunnewswiki.com dan http://p2kp.stiki.ac.id/i

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Medan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Utara, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Utara, 29 Maret 2024

Medan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Medan Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Medan Hari Ini, 29 Maret 2024

Medan
Heboh 3 Polisi di Medan Diduga Main Judi di Asrama, Berujung Diperiksa Propam

Heboh 3 Polisi di Medan Diduga Main Judi di Asrama, Berujung Diperiksa Propam

Medan
Diduga Korupsi Rp 8 Miliar, Eks Bendahara RSUP Adam Malik Medan Ditahan

Diduga Korupsi Rp 8 Miliar, Eks Bendahara RSUP Adam Malik Medan Ditahan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Medan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Utara, 28 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Utara, 28 Maret 2024

Medan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Medan Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Medan Hari Ini, 28 Maret 2024

Medan
2 Balita Tewas Saat Api Lahap Sebuah Rumah di Simalungun

2 Balita Tewas Saat Api Lahap Sebuah Rumah di Simalungun

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Medan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Utara, 27 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Utara, 27 Maret 2024

Medan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Medan Hari Ini, 27 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Medan Hari Ini, 27 Maret 2024

Medan
Tawuran, Mahasiswa Fakultas Teknik dan Keolahragaan Unimed Medan

Tawuran, Mahasiswa Fakultas Teknik dan Keolahragaan Unimed Medan

Medan
Pasca Didemo, Pemkot Pematangsiantar Naikkan Upah Petugas Kebersihan

Pasca Didemo, Pemkot Pematangsiantar Naikkan Upah Petugas Kebersihan

Medan
Iptu Supriadi Jadi Tersangka Penipuan Penerimaan Akpol, Keberadaan Tak Diketahui

Iptu Supriadi Jadi Tersangka Penipuan Penerimaan Akpol, Keberadaan Tak Diketahui

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com