Butet, di pengungsian lah ayahmu ya Butet
Mengikuti perang gerilya ya Butet
Butet, jangan sampai sedih ketika kalian datang
Tunggulah kabar atau surat ya Butet
Di wahai, aduh wahai, aduh wahai, aduh di
Butet, jangan sampai sedih ketika kalian datang
Musuh kita itu harus jadi kalah ya Butet
Butet,cepatlah besar ya Butet
Agar ada yang menjadi Palang Merah ya Butet
Palang Merah untuk negara ya Butet
Di wahai, aduh wahai, aduh wahai, aduh di
Lagu daerah Sumatera Utara Butet ini diketahui berasal dari suku Batak Toba yang memiliki latar belakang masa perjuangan kemerdekaan.
Walau sampai saat ini belum diketahui siapa pencipta lagu Butet, namun lagu ini mengandung pesan mendalam.
Konon lagu ini pertama kali dinyanyikan oleh seorang ibu kepada sang anak untuk menceritakan perginya sang ayah yang berperang melawan penjajah.
Lagu ini memberikan pesan agar sang anak perempuan juga memiliki semangat patriotik agar sang anak bisa meneruskan perjuangan ayahnya.
Melansir Buletin Haba (2018) dalam artikel berjudul "Kandungan Nilai Perjuangan Pada Nyanyian Rakyat “Butet” Sumatera Utara", bahwa menurut Brunvand maka lagu ini juga tergolong dalam nyanyian rakyat yang berfungsi yaitu sebagai nyanyian kelonan dan nyanyian kerja.
Sumber:
pekanbaru.tribunnews.com
tribunnews.com
bobo.grid.id
kemdikbud.go.id
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.