KOMPAS.com - Tari Zapin dikenal sebagai salah satu tarian Melayu yang dipengaruhi oleh budaya Islam.
Tari tradisional ini berkembang di Sumatera namun identik sebagai tarian dari daerah Siak, Provinsi Riau.
Baca juga: Tari Sekapur Sirih: Asal, Makna, Gerakan, dan Cerita
Melansir laman Kemendikbud, tari Zapin bisa juga dijumpai di Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara dengan nama berbeda-beda.
Baca juga: Tari Tortor: Sejarah, Asal Daerah, Gerakan, dan Fungsi
Sebutan tarian Zapin sendiri berasal dari bahasa arab yaitu “Zafn” yang berarti pergerakan kaki cepat mengikut rentak pukulan.
Baca juga: 65 Nama Tari di Indonesia dan Asal Daerahnya
Tari Zapin merupakan salah satu jenis tarian rakyat Melayu yang masih eksis dan sering dipertontonkan sampai sekarang.
Asal-usul tarian Zapin bermula pada awal abad ke-16 sebagai tarian hiburan di istana yang dibawa dari Hadramaut, Yaman oleh para pedagang Arab.
Awalnya, kesenian ini dibawa oleh pedagang-pedagang Arab dari Gujarat dalam perdagangan rempah.
Dalam persinggahannya di negeri Nusantara, terjadi akulturasi sehingga perkembangan kreasi tari Zapin menjadi identik dengan budaya Melayu.
Seiring berjalannya waktu, tarian tradisional ini tak hanya sebagai hiburan namun juga memiliki sifat edukatif.
Hal ini karena tari Zapin digunakan sebagai media dakwah Islam melalui syair lagu-lagu yang didendangkan.
Tarian Zapin dikenal dengan iringan musik yang khas sehingga orang dengan mudah mengingatnya.
Musik pengiringnya menggunakan perpaduan berbagai alat musik yaitu gambus, rebana, gendang, rebab, dan alat musik tabuh gendang kecil yang disebut marwas atau marakas.
Adapun properti tari Zapin yang biasa digunakan adalah selendang dan sampur.
Tari Zapin identik dengan gerakannya yang dirangkai dari gerakan-gerakan kaki.
Sementara gerak tangan dalam tarian ini merupakan pengaruh gerak badan yang diakibatkan oleh gerakan-gerakan kaki.
Dalam mempelajari tarian ini, pola lantai dan langkah-langkah kaki lebih banyak ditekankan daripada bagian gerak tubuh yang lain.
Gerak kaki tari Zapin misalnya titi batang, loncat belanak, tagagau, selimpat empat, selimpat delapan, sut patin, gencat, tahto, tahtim, bujur, serong, pinang kotai, alip, pusing tengah, pecah delapan, ayam patah, bunga taman, catuk, geliat mata angin, dan sebagainya.
Sementara gerakan tangan tari Zapin meliputi gerak sembah, ngempu dan genggam baro, siamang bejulat, bekayuh, lenggang sebelah, tepuk dan lainnya.
Tari Zapin pada awalnya adalah jenis tarian berkelompok yang hanya boleh ditarikan oleh laki-laki saja.
Namun seiring berkembangnya kebudayaan dan meluasnya makna tarian Zapin, pada akhirnya tarian ini bisa ditarikan oleh perempuan maupun berpasangan.
Walau begitu, tari Zapin dan bentuk kreasinya masih menjaga nilai-nilai dan adab setempat.
Sumber:
kebudayaan.kemdikbud.go.id
jalurrempah.kemdikbud.go.id
disbud.kepriprov.go.id
rri.co.id
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.