Jelang Kunjungan Jokowi ke Sumut, Tim Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah

TAPANULI SELATAN, KOMPAS.com - Jelang kunjungan kerja Presiden Jokowi ke beberapa daerah di Sumatera Utara, yang dijadwalkan Rabu, 2 Februari 2022 hingga Kamis 3 Februari 2022, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap dua terduga teroris di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) dan Tapanuli Tengah (Tapteng), Sabtu (29/1/2022).

Informasi yang didapat, satu orang yang ditangkap adalah RMP (35) alias Ustad U, yang berdomisili di Desa Simatohir, Kecamatan Angkola Sangkunur Tapanuli Selatan.

RMP ditangkap di Desa Hapesong Lama, Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sabtu (29/1/2022) pagi, tak jauh dari kediamannya.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Semarang Saat Antar Istri ke Pasar

Kepala Polisi Resor Tapanuli Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi Roman Smaradhana Elhaj tidak memberikan keterangan yang jelas mengenai adanya penangkapan tersebut.

Roman mengatakan, agar hal itu langsung dikonfirmasi ke pihak Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut).

"Konfirmasi dengan Polda (Sumut) ya," kata Roman lewat pesan singkat, Minggu (30/1/2022).

Di hari yang sama, seorang warga berinisial AW (47), juga dikabarkan ditangkap Tim Densus 88 Antiteror di Kelurahan Lumut, Kecamatan Lumut, Kabupaten Tapanuli Tengah.

Sayangnya, pihak kepolisian setempat, juga tidak memberikan keterangan terkait adanya penangkapan terduga teroris itu.

"Maaf, kami tidak berwenang menyampaikannya," ujar Kepala Seksi Humas Polres Tapanuli Tengah AKP Horas Gurning, saat dihubungi lewat sambungan telepon, Minggu (30/1/2022).

Baca juga: Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Kalteng, Satu Ditangkap dalam Hotel

Namun Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sumatera Utara Kombes Pol Hadi Wahyudi  membenarkan adanya penangkapan terduga teroris yang dilakukan Tim Densus 88 Antiteror di wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan.

"Iya benar (ada penangkapan)," ungkap Hadi.

Namun, Hadi belum menjelaskan bagaimana kronologi dan keterlibatan terduga pelaku dengan jaringan teroris yang mana.