Sebelumnya, dalam surat dakwaan yang dibacakan JPU, kasus ini dilatarbelakangi karena Sudjito kesal dengan pemberitaan negatif yang dibuat Marsal di media online miliknya.
Terdakwa Sudjito adalah pengusaha KTV Ferrari yang berlokasi di Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsianta, Sumatera Utara.
Sementara Yudhi Fernando Pangaribuan bertugas dalam urusan keamanan KTV Ferrari tersebut.
Meski Marsal sudah diberi jatah Rp 1 juta per bulan, Marsal tetap membuat pemberitaan negatif sehingga usahanya terancam tutup.
Melalui Yudi, Sudjito memberi tawaran kepada Marsal Rp 2.500.000 per bulan.
Tawaran itu ditolak sebab Marsal meminta jatah Rp 12 Juta setiap bulan, dengan rincian setiap harinya menerima 2 butir pil ekstasi yang dirupiahkan sekitar Rp 200.000 per butirnya.
Terdakwa Gito semakin kesal dan memerintahkan agar Marsal dibunuh atau "dibedil".
Sudjito pun menyuruh Yudi untuk menghubungi Praka Awaluddin Siagian, Anggota TNI AD Batalyon Infanteri 122 Tombak Sakti yang juga bagian dari keamanan KTV Ferrari, dengan imbalan uang sebesar Rp 30 Juta.
Selanjutnya, Awaludin membeli senjata jenis FN Mode M1911A1 US Army Nomor: N222501621295 seharga 15 juta dibeli dari Doni Effendi, yang juga anggota TNI dari Korem 022/PT.
Serah terima pembelian senjata itu berada di lokasi ATM BNI kompleks Megaland Siantar.
Oleh Yudi dan Awaluddin, Marsal berhasil dieksekusi pada Sabtu, 19 Juni 2021 dini hari di Nagori Karang Anyer, Kabupaten Simalungun sekitar 300 meter dari kediamannya.
Marsal ditemukan dengan kondisi luka tembak pada paha kiri atas dengan keadaan terkulai di dalam mobilnya.
Korban dinyatakan meninggal dunia saat perjalanan ke rumah sakit.
Beberapa waktu kemudian, Praka Awaluddin yang berstatus tersangka, dinyatakan telah meninggal dunia sesuai Surat Keterangan Kematian No: 171/SKK/IX/2021 tanggal 13 September 2021 dari Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Medan.
Dalam kasus pembunuhan Marsal, Praka Awaludin bertindak sebagai eksekutor dan rekannya Yudi Fernando Pangaribuan sebagai pengemudi sepeda motor membonceng Awaluddin untuk menemui Marsal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.