Adapun danau tersebut diberi nama Laut Mati karena tidak ada kehidupan, baik tanaman maupun makhluk hidup lain di dalamnya.
Airnya yang sangat asin membuat ikan dan ganggang tidak dapat bertahan hidup di perairan tersebut.
Fenomena Laut Mati ini juga tercatat dalam kitab, seperti Perjanjian Lama dan Al Quran.
Dalam Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, Laut Mati banyak disebut dengan nama “Yam ha-Melah” atau laut garam yang merujuk pada Laut Asin.
Sementara itu, dalam Alkitab bahasa Indonesia versi terjemahan baru, istilah yang digunakan adalah Laut Mati.
Sedangkan fenomena Laut Mati dalam Al Quran tergambar dalam surat Ar Rum ayat 1-5.
Dalam ayat tersebut diceritakan bahwa Pasukan Romawi kalah melawan Persia di daerah dekat “adna al-ardh” atau daerah terendah di bumi.
Daerah terendah di bumi ini kemudian ditemukan oleh peneliti, yaitu di Laut Mati.
Baca juga: Tureloto, Pantai Eksotis di Nias Utara
Menilik penjelasan Laut Mati sebagaimana dipaparkan sebelumnya, rupanya di Indonesia juga memiliki Laut Mati.
Adapun Laut Mati di Indonesia berada di Pantai Tureloto, Desa Balefadorotuho, Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara.
Kadar garam pada Pantai Tureloto ini sangat tinggi, sehingga makhlut hidup akan kesulitan hidup di kawasan tersebut.
Selain itu, di Pantai Tureloto ini pengunjung bisa mengapung di atas air tanpa perlu berenang.
Pemandangan Pantai Tureloto sangat indah. Selain itu, ada pula pemandangan ikan dan gugusan karang di bawah air.
Meskipun kadar garamnya tinggi, ada sedikit kehidupan di perairan Tureloto.
Sumber:
Kompas.com
Tribunnews.com