KOMPAS.com - Fakta baru terungkap terkait kerangkeng manusia di belakang rumah Bupati nonaktif Langkat Rencana Perangin-angin.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara (Sumut) Kombes Hadi Wahyudi.
Hadi mengatakan, Polda Sumut bersama Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menemukan fakta bahwa ada sejumlah penghuni yang tewas di dalam kerangkeng.
Penyebab tewas diduga karena penganiayaan.
"Iya, adanya dugaan penganiayaan hingga lebih dari satu orang (tewas) di kerangkeng Bupati Langkat, dan kita masih terus mendalaminya," ucapnya, Selasa (8/2/2022).
Baca juga: Kasus Kerangkeng di Langkat, Polisi Temukan Kuburan dan Korban Cacat
Tak hanya korban jiwa, temuan lain dari kasus kerangkeng manusia ini adalah adanya permakaman.
Permakaman tersebut ditemukan di sejumlah lokasi.
“Kuburan sudah ditemukan di beberapa titik oleh tim. Masih dilakukan pendalaman," ujarnya.
Selain itu, Hadi tak menampik soal kabar adanya penghuni yang mengalami cacat fisik.
Akan tetapi, dia enggan menjelaskan cacat fisik seperti apa yang dialami tahanan tersebut.
Baca juga: Ini Temuan LPSK soal Keanehan di Kerangkeng Rumah Bupati Langkat
Mengenai kerangkeng manusia ini, Polda Sumut sudah memeriksa saksi-saksi.
"Lebih dari 30 saksi sudah diperiksa," ungkapnya.
Hadi menambahkan, polisi juga telah menemukan barang bukti.
Baca juga: 7 Fakta Baru Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat, Salah Satunya Penghuni Kerja 10 Jam Tanpa Diupah
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.