Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Sumut Sebut 3 Penghuni Kerangkeng Rumah Bupati Nonaktif Langkat Tewas, 6 Cacat karena Dianiaya

Kompas.com - 09/02/2022, 15:12 WIB
Dewantoro,
Khairina

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak menyebut ada 3 orang penghuni kerangkeng di rumah Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin-angin yang meninggal dunia. Enam orang lainnya cacat akibat dianiaya di tempat penyerupai sel itu. 

Kepada wartawan, pada Rabu (9/2/2022) mengatakan, dalam kasus ini pihaknya sudah membentuk tim  pada 19 Januari 2022.

Menurut Kapolda Sumut, tim masih terus bekerja dan memeriksa kurang lebih 63 orang saksi, baik orang yang pernah tinggal di kerangkeng itu, keluarganya, ataupun yang mengetahui dugaan tindak pidana yang terjadi selama di tempat tersebut. 

Baca juga: Kasus Kerangkeng di Langkat, Polisi Temukan Kuburan dan Korban Cacat

Dikatakannya, sebagaimana sudah dirilis bersama dengan Komnas HAM beberapa waktu lalu ada yang meninggal dunia dalam proses di kerangkeng itu.

Sesuai kesepakatan dengan Komnas HAM, jumlahnya tidak diberitahu karena kasus ini harus ditangani dengan baik. Kondisi dan keberanian pada saksi harus dijaga. 

"Kita terus dalami ada tidak selain tiga, selain yang kita dapat, masih ada enggak korban meninggal lainnya. Dan kemarin sudah dilaporkan kepada saya, selain itu ada korban penganiayaan, kemarin ada 6 (cacat) yang sudah dapatkan," katanya. 

Pihaknya masih membuka peluang kepada masyarakat untuk berani melapor dan memberi kesaksian.

Nantinya setelah pemeriksaan (penyelidikan), akan dilakukan gelar perkara untuk menentukan apakah perkara ini layak untuk ditingkatkan ke penyidikan. 

"Termasuk juga memeriksa kepada siapa pun yang kita butuhkan untuk memberi keterangan terkait perkara tersebut. Termasuk bupatinya," katanya. 

Baca juga: Kode Kekerasan Dua Setengah Kancing di Kerangkeng Bupati Langkat, Apa Artinya?

Menurutnya, setelah naik ke penyidikan, akan ditentukan siapa yang akan menjadi tersangka dan menyelesaikan berkasnya.

"Percaya, kalau nanti naik penyidikan, nanti kita tentukan siapa tersangkanya. Tersangka, saya tidak menutup kemungkinan ada orang lain yang terlibat," katanya.

Panca menegaskan, tidak hanya orang yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia atau dianiaya, tetapi tetapi siapapun yang berkaitan dengan kejadian tersebut yang patut diminta pertanggungjawabannya akan diproses. 

"(Dugaan keterlibatan OKP) sudah sampai ke sana. Nanti saya buka tambah ini. entar aja lho  beritanya. Dari strukturnya sudah kita dapatkan, siapa bertanggung jawab, siapa pihak yang dilibatkan. Masyarakat yang masuk ke sana seperti apa. Bagaimana kehidupan di sana," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di Demokrat

Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di Demokrat

Medan
Temuan Wanita Tewas Dibunuh Kekasihnya Sedot Perhatian Warga Medan

Temuan Wanita Tewas Dibunuh Kekasihnya Sedot Perhatian Warga Medan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Sekuriti Stasiun KA Bandara Medan Kembalikan Uang Rp 24 Juta Milik Penumpang yang Tertinggal

Sekuriti Stasiun KA Bandara Medan Kembalikan Uang Rp 24 Juta Milik Penumpang yang Tertinggal

Medan
Korupsi Dana Desa, Mantan Pangulu di Simalungun Diringkus Polisi

Korupsi Dana Desa, Mantan Pangulu di Simalungun Diringkus Polisi

Medan
Diungkap, Alasan Golkar Pakai Penjaringan Terbuka di Pilkada Sumut

Diungkap, Alasan Golkar Pakai Penjaringan Terbuka di Pilkada Sumut

Medan
Giliran Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di PKB

Giliran Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di PKB

Medan
Edy Rahmayadi Kembali Maju Pilkada Sumut, Bobby: Yang Dibutuhkan Gagasannya

Edy Rahmayadi Kembali Maju Pilkada Sumut, Bobby: Yang Dibutuhkan Gagasannya

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Medan
Diduga Korupsi Rp 8 Miliar, Eks Direktur Utama RSUP Adam Malik Ditahan

Diduga Korupsi Rp 8 Miliar, Eks Direktur Utama RSUP Adam Malik Ditahan

Medan
Setelah PDI-P, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di PKS

Setelah PDI-P, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di PKS

Medan
Tabrak Avanza, Anggota Brimob Polda Sumut Keluarkan Pistol lalu Kabur, Ini Kronologinya

Tabrak Avanza, Anggota Brimob Polda Sumut Keluarkan Pistol lalu Kabur, Ini Kronologinya

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Heboh 2 Mobil Tabrakan di Gerbang Tol Tebing Tinggi, Polisi: Rem Blong

Heboh 2 Mobil Tabrakan di Gerbang Tol Tebing Tinggi, Polisi: Rem Blong

Medan
Diancam Dicopot Kapolda, Kapolsek Medan Kota Langsung Tangkap Pencuri Ban Mobil

Diancam Dicopot Kapolda, Kapolsek Medan Kota Langsung Tangkap Pencuri Ban Mobil

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com