Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Nenek di Deli Serdang Dilempar HP oleh Anaknya sampai Kening Berdarah, Ini Kronologinya

Kompas.com - 15/02/2022, 14:18 WIB
Dewantoro,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Wajahnya kuyu, keningnya berdarah. Dia terlihat menangis, sembari kedua tangan mengatupkan kerudung yang basah oleh darah di wajahnya.

Wanita bertubuh kurus yang tampak sudah lanjut usia itu mendatangi Polrestabes Medan pada Senin (14/2/2022) untuk membuat laporan penganiayaan yang dilakukan anak kandungnya.

Ironisnya, perlakuan itu bukanlah yang pertama kali dialaminya.

Video wanita ini viral di media sosial, salah satunya di akun Instagram @tkpmedan.

Baca juga: Viral Video Diduga Kaca Mobil Dilempar Batu di Karanganyar, Polisi: Belum Ada Laporan 

Ditemui di depan Mapolrestabes Medan pada Selasa (15/2/2022) siang, kuasa hukum korban Dedi Suheri dan dua anggota timnya dari Pusat Bantuan Hukum Peradi Deli Serdang Dody Sanjaya dan M. Arif Harahap mengatakan, korban bernama Suryati (64).

Menurutnya, penganiayaan ini bukan yang pertama kali dilakukan oleh anak kandungnya berinisial GS (30).

"Pernah juga dilakukan pemukulan dengan kayu yang ada pakunya sehingga tangan ibu ini infeksi," ujar Dedi.

Dikatakan Dedi, selama tiga bulan terakhir korban tidak berani pulang ke rumah karena korban dikejar pelaku dengan parang.

Alih-alih pulang ke rumah, korban memilih tidur di pesantren tempatnya bekerja menyapu yang lokasinya tak jauh dari rumah korban.

Puncaknya pada Senin (14/2/2022) pagi sekitar pukul 8.15 WIB, GS mendatangi korban di pesantren untuk meminta uang.

Namun korban tidak memiliki uang. GS marah dan melempar handphone ke arah korban yang mengenai kepala Suryati. Akibatnya, kening Suryati berdarah.

"Karena sudah tidak tahan dengan perlakuan anaknya, korban inisiatif bikin laporan ke Polrestabes Medan," katanya.

Atas laporan itu, polisi sudah bergerak dengan mendatangi tempat tinggal korban bersama dengan pihak Dinas Sosial untuk menangkap pelaku. Korban pun ikut dibawa polisi ke rumahnya untuk memberi petunjuk jalan.

"Info terakhir, selain pelaku melarikan diri, pelaku juga membawa dua cucunya yang berumur 5-7 tahun. Neneknya takut terjadi sesuatu dengan cucunya. Karena anaknya sering memukuli cucunya waktu tinggal (bersama)," katanya.

Baca juga: Pengakuan Mantan Bupati Boltim Saat Hidungnya Digigit Sampai Berdarah, Sempat Disekap hingga Hubungi Kapolres

Tinggal berempat

Dedi mengatakan, suami Suryati sudah meninggal dunia. Dia memiliki dua orang anak laki-laki.

Sebelumnya, korban tinggal bersama salah satu anaknya (GS) dan dua cucunya (anak pelaku) yang masih berumur 5 dan 7 tahun.

Dikonfirmasi melalui aplikasi percakapan WhatsApp pada Selasa (15/2/2022) siang, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), AKP Mardianta Ginting menjawab dengan pendek.

"Iya, kita tindaklanjuti," kata Mardianta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Medan
Jejak Penipuan Masuk Akpol Rp 1,3 M Iptu Supriadi dan Nina Wati di Sumut Sejak 2014

Jejak Penipuan Masuk Akpol Rp 1,3 M Iptu Supriadi dan Nina Wati di Sumut Sejak 2014

Medan
Jenazah Siswa SMK di Nias Korban Penganiayaan Kepsek Diotopsi

Jenazah Siswa SMK di Nias Korban Penganiayaan Kepsek Diotopsi

Medan
Pencuri Rokok Terjebak Jadi Biang Keladi Kebakaran 6 Ruko di Deli Serdang

Pencuri Rokok Terjebak Jadi Biang Keladi Kebakaran 6 Ruko di Deli Serdang

Medan
Kepsek di Nias Penganiaya Siswa sampai Tewas Dibebastugaskan

Kepsek di Nias Penganiaya Siswa sampai Tewas Dibebastugaskan

Medan
Bus Rombongan Pelajar ke Berastagi Terbakar di Simalungun

Bus Rombongan Pelajar ke Berastagi Terbakar di Simalungun

Medan
Buaya Muncul di Sungai Paluh Putri Medan, BBKSDA Sumut Turun Tangan

Buaya Muncul di Sungai Paluh Putri Medan, BBKSDA Sumut Turun Tangan

Medan
Iptu Supriadi Akhirnya Ditangkap, Sempat Kabur Usai Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M

Iptu Supriadi Akhirnya Ditangkap, Sempat Kabur Usai Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M

Medan
Razia Juru Parkir Liar di 12 Ruas Jalan di Medan, 10 Orang Ditangkap

Razia Juru Parkir Liar di 12 Ruas Jalan di Medan, 10 Orang Ditangkap

Medan
Kepsek Diduga Aniaya Siswa SMK Nias hingga Tewas karena Tak Mau Angkat Genset

Kepsek Diduga Aniaya Siswa SMK Nias hingga Tewas karena Tak Mau Angkat Genset

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Polisi Tangkap Kurir Bawa 23 Kg Sabu di Medan, Tak Jera Pernah 2 Kali Dipenjara

Polisi Tangkap Kurir Bawa 23 Kg Sabu di Medan, Tak Jera Pernah 2 Kali Dipenjara

Medan
Melihat Kelakuan Pengendara di Medan, Ada yang Terobos Lampu Merah meski Dijaga Polisi

Melihat Kelakuan Pengendara di Medan, Ada yang Terobos Lampu Merah meski Dijaga Polisi

Medan
10 Lurah di Medan Ketahuan Naikkan Harga Sembako Saat Program Pasar Murah

10 Lurah di Medan Ketahuan Naikkan Harga Sembako Saat Program Pasar Murah

Medan
Kronologi Siswa SMK di Nias Tewas Diduga Dianiaya Kepsek, Kening Dipukuli Saat Berbaris

Kronologi Siswa SMK di Nias Tewas Diduga Dianiaya Kepsek, Kening Dipukuli Saat Berbaris

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com