Kompleks Makam Papan Tinggi berada di Desa Panaggahan, Barus Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Meski ditetapkan sebagai titik nol peradaban Islam di Nusantara, namun Barus tetap merupakan daerah yang plural.
Di Kota Barus terdapat banyak etnis, mulai dari Batak Toba, Angkola, Mandailing, Melayu, hingga Minangkabau.
Kondisi yang beragam secara etnis ini membuat Barus memiliki kebudayaan campuran yang menjadi identitas masyarakat di pesisir Tapanuli Tengah.
Percampuran budaya dapat dilihat dari bahasa yang digunakan masyarakat, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Batak, Melayu, hingga Bahasa Minang.
Secara agama pun di Barus juga beragam. Data tahun 2021, pemeluk Islam di Barus mencapai 73,03 pesen.
Selain itu juga ada pemeluk agama Kristen 26,02 persen yang terdiri dari Protestan 15,84 persen dan Katolik 10,18 persen.
Di Barus juga ada pemeluk kepercayaan Parmalim (0,95%), hingga agama Hindu (0,01%).
Kota Barus memiliki sejumlah obyek wisata yang menarik untuk dieksplorasi.
Salah satunya pantai. Di Barus ada beberapa pantai, seperti Pantai Indah Sibintang dan Pantai Kualo Barangbang.
Selain pantai, masyarakat juga bisa mengunjungi Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara.
Tugu ini berada di Pasar Batu Gerigis, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Jika tertarik berwisata religi, maka ada dua kompleks makam tua di Barus yang bisa dikunjungi.
Keduanya Kompleks Makam Mahligai dan Kompleks Makam Papan Tinggi.
Sumber:
UNY.ac.od
IAINBengkulu.ac.id
Kemdikbud.go.id
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.