LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dianugerahi warga kehormatan Aceh dalam sebuah prosesi peusijuek (tepungtawari).
Prosesi dilakukan di kediaman Rektor Universitas Malikussaleh (Unimal), Prof Dr Herman Fithra di Lhokseumawe, Sabtu (9/4/2022) malam.
Dalam keterangan pers Unimal yang diterima Kompas.com, Senin (11/4/2022), prosesi peusijuek Ganjar Pranowo dilakukan secara adat oleh Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Lhokseumawe, Tgk Muhammad Djalil Hasan.
Baca juga: Cerita Ganjar Pranowo Kepanasan di Pesawat Medan-Aceh Utara: Buka Jendela Saja Boleh?
Dalam prosesi yang berlangsung menjelang berbuka puasa itu, selain dipeusijuek, Ganjar juga disematkan kupiah meukutop, ija simplah, dan rencong di pinggang. Dia pun disematkan Teungku di depan namanya.
“Sekarang Pak Ganjar resmi menjadi tamu kehormatan di Aceh,” ujar Tgk Muhammad Djalil setelah prosesi selesai.
Tgk Muhammad Djalil kemudian menjelaskan maksud dari rangkaian upacara peusijuek. Meskipun diakuinya, upacara tersebut masih belum lengkap karena waktunya yang sempit menjelang berbuka puasa.
Baca juga: Ganjar Pranowo Temui Gubernur Edy: Kalau ke Sumut Tidak Lapor Beliau, Kualat
Sementara itu, Ganjar mengaku merasa terhormat dan terharu dengan upacara tersebut. Sebaab itu artinya, ia kini menjadi bagian dari masyarakat Aceh.
Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) ini mengaku memiliki historis dengan Aceh sebab kakak kandungnya pernah tinggal lama di Blangkejeren, Gayo Lues.
Semasa kuliah, ia pun pernah menempuh perjalanan dari Medan menuju Blangkejeren dan pernah tinggal di sana.
Ia berharap dengan upacara ini, silaturahim dengan masyarakat Aceh kian terbina dan ia semakin bisa memikirkan saudara-saudara yang tinggal di Aceh.
Selain Ganjar Pranowo, prosesi peusijuek secara adat Aceh juga dilakukan kepada Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof Ir Panut Mulyanto dan Rektor Universitas Sumatera Utara, Dr Muryanto Amin.
Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Dr Herman Fithra menyebutkan, penganugerahan warga kehormatan bagi Ganjar Pranowo diputuskan setelah mengikuti kiprah Ganjar dalam membangun Indonesia, khususnya Jateng.
“Beliau sudah pantas dipanggil Teungku Ganjar,” ujar Herman yang mengikuti prosesi peusijuek dari awal sampai akhir.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.