Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Gajah Sumatera Mati di Langkat, Ditemukan Tanpa Caling dan Ada Luka Tusuk, Diduga Diserang Gajah Ekor Buntung

Kompas.com - 15/04/2022, 17:46 WIB
Dewantoro,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Dua ekor gajah Sumatera (Elephas maximuss sumatranus) ditemukan telah menjadi bangkai di Langkat, Sumatera Utara.

Hasil pemeriksaan, bangkai gajah yang ditemukan di kebun jeruk itu terdapat luka tusukan dan tanpa caling. Gajah kedua, ditemukan tinggal tulang belulang dan tidak lengkap. Lokasinya hanya 150 meter dari Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

Plt Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut), Irzal Azhar pada Jumat (15/4/2022) siang mengatakan, kedua bangkai gajah itu ditemukan setelah pihaknya menerima laporan dari masyarakat pada Minggu, (10/4/2022) yang menyebutkan ada 1 bangkai gajah di kebun jeruk milik warga di Aras Napal, Langkat.

Baca juga: Polda Riau Bongkar Kasus Jual Beli Gading Gajah, 3 Pelaku Diringkus

Bangkai gajah itu pertama kali dilaporkan oleh pemancing ikan kepada petugas Resort Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) lalu diteruskan kepada Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Stabat.

Petugas Resort KSDA Aras Napal l242 kemudian meluncur ke lokasi dan menemukan bangkai gajah dewasa berjenis kelamin betina dengan kondisi sudah mulai membusuk.

Pada tubuh bangkai gajah tersebut ditemukan banyak luka bekas tusukan dengan usus terburai dan caling, yakni gigi menonjol dan berevolusi yang hanya ada pada gajah betina sudah tidak ditemukan lagi.

Ketika ditanya apakah kemungkinan caling itu telah diambil orang, Irzal tidak membantahnya. "Ya, karena ada bekas sayatan untuk ambil caling kiri," katanya.

Dijelaskannya, hasil ploting koordinat, bangkai gajah tersebut posisinya berada di Hutan Produksi Terbatas berbatasan dengan TNGL, dan jarak terdekat dari TNGL sekitar 150 meter.

Pada saat petugas melakukan pengecekan, diperoleh informasi dari masyarakat bahwa di lokasi lain juga ditemukan kerangka gajah.

Baca juga: Tanah dan Air yang Dibawa Gubernur Lampung ke IKN Berkaitan dengan Gajah Mada

Kemudian petugas Resort KSDA Aras Napal l242 melakukan pengecekan ke lokasi dan menemukan kerangka gajah sudah membusuk.

Kondisi bangkai gajah itu sudah tinggal tulang belulang berceceran. Terdapat juga sisa-sisa bangkai yang sudah mencair. Kondisi tulang belulang tidak lengkap. Diperkirakan sudah mati lebih dari 6 bulan.

"Hasil ploting koordinat, posisi kerangka gajah tersebut berada di area l242 Aras Napal dan berjarak 140 meter dari hutan TTNGL. Sedangkan jarak lurus kedua posisi bangkai gajah ini sejauh 1,4 Km," katanya.

Sejumlah petugas melakukan nekropsi atau bedag bangkai gajah sumatera (elephas maximus sumatranus) yang ditemukan di kebun jeruk yang jaraknya sekitar 150 meterdari TNGL. Gajah ini ditemukan sudah tanpa caling dan ada luka tusukan. Diduga caling sudah diambil orag.Dok. BBKSDA Sumut Sejumlah petugas melakukan nekropsi atau bedag bangkai gajah sumatera (elephas maximus sumatranus) yang ditemukan di kebun jeruk yang jaraknya sekitar 150 meterdari TNGL. Gajah ini ditemukan sudah tanpa caling dan ada luka tusukan. Diduga caling sudah diambil orag.

Penanganan tindak lanjut

Irzal menambahkan, pada Rabu (13/4/2022) telah dilakukan penanganan tindak lanjut terhadap matinya 2 gajah Sumatera itu.

Dia menjelaskan pihaknya melakukan pengumpulan data dan informasi di tempat kejadian serta nekropsi atas cadaver gajah oleh tim dari Seksi Konservasi Wilayah II Stabat bersama dengan lembaga mitra.

Antara lain Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Center (YOSL-OIC) dan Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, tim medis dari BBKSDA Sumut dan dari YOSL-OIC.

Dua bangkai gajah itu juga sudah dikubur di tempat kejadian dengan menggali kuburan sedalam 2 meter yang dibantu masyarakat setempat. Juga dilakukan pengambilan sampel berupa isi lambung dan bagian lambung untuk dilakukan uji toksik ke laboratorium.

Mengenai dugaan penyebab kematian, Tim Seksi Konservasi Wilayah II Stabat bersama dengan lembaga mitra YOSL-OIC juga telah melakukan identifikasi untuk memastikan kejadian.

Baca juga: Peneliti Ungkap Nenek Moyang Gajah, Ada yang Bertubuh Kecil

“Terhadap sisa bangkai tidak dapat lagi dilakukan uji sampel sehingga berdasarkan pengamatan forensik dari sisa kerangka, diduga penyebab kematian adalah akibat serangan gajah jantan dewasa,” ungkapnya.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari masyarakat sekitar dan dari petugas Resort Aras Napal l242, di sekitar lokasi sering terlihat gajah jantan soliter yang cukup besar. Ciri khas gajah ini, ekor terpotong sehingga dinamai dengan gajah si buntung.

“Ada juga yang menamainya dengan gajah Sukro. Diduga gajah inilah yang dominan di sekitar lokasi dan sering menyerang serta memaksa gajah betina untuk kawin,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Medan
Buaya Muara Muncul di Sungai Medan, BBKSDA: Itu Lokasi Perlintasannya, Waspada

Buaya Muara Muncul di Sungai Medan, BBKSDA: Itu Lokasi Perlintasannya, Waspada

Medan
Disdik Sumut Sebut Ada Informasi Simpang Siur soal Kematian Siswa SMK di Nias

Disdik Sumut Sebut Ada Informasi Simpang Siur soal Kematian Siswa SMK di Nias

Medan
Bobby Tanggapi Wakilnya yang Ingin Maju Jadi Calon Wali Kota Medan

Bobby Tanggapi Wakilnya yang Ingin Maju Jadi Calon Wali Kota Medan

Medan
10 Lurah di Medan yang Naikkan Harga Sembako di Pasar Murah Diperiksa, Terancam Dicopot

10 Lurah di Medan yang Naikkan Harga Sembako di Pasar Murah Diperiksa, Terancam Dicopot

Medan
Nakes di Simalungun Diperkosa di RS, 3 Pelaku Dibekuk Selang 5 Bulan

Nakes di Simalungun Diperkosa di RS, 3 Pelaku Dibekuk Selang 5 Bulan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Medan
Jejak Penipuan Masuk Akpol Rp 1,3 M Iptu Supriadi dan Nina Wati di Sumut Sejak 2014

Jejak Penipuan Masuk Akpol Rp 1,3 M Iptu Supriadi dan Nina Wati di Sumut Sejak 2014

Medan
Jenazah Siswa SMK di Nias Korban Penganiayaan Kepsek Diotopsi

Jenazah Siswa SMK di Nias Korban Penganiayaan Kepsek Diotopsi

Medan
Pencuri Rokok Terjebak Jadi Biang Keladi Kebakaran 6 Ruko di Deli Serdang

Pencuri Rokok Terjebak Jadi Biang Keladi Kebakaran 6 Ruko di Deli Serdang

Medan
Kepsek di Nias Penganiaya Siswa sampai Tewas Dibebastugaskan

Kepsek di Nias Penganiaya Siswa sampai Tewas Dibebastugaskan

Medan
Bus Rombongan Pelajar ke Berastagi Terbakar di Simalungun

Bus Rombongan Pelajar ke Berastagi Terbakar di Simalungun

Medan
Buaya Muncul di Sungai Paluh Putri Medan, BBKSDA Sumut Turun Tangan

Buaya Muncul di Sungai Paluh Putri Medan, BBKSDA Sumut Turun Tangan

Medan
Iptu Supriadi Akhirnya Ditangkap, Sempat Kabur Usai Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M

Iptu Supriadi Akhirnya Ditangkap, Sempat Kabur Usai Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M

Medan
Razia Juru Parkir Liar di 12 Ruas Jalan di Medan, 10 Orang Ditangkap

Razia Juru Parkir Liar di 12 Ruas Jalan di Medan, 10 Orang Ditangkap

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com