MEDAN, KOMPAS.com - Pada hari ini, Bandara Kualanamu resmi membuka jalur penerbangan internasional kembali.
Sebanyak 150 penumpang dari Malaysia tiba di Bandara Internasional Kualanamu dengan pesawat Malaysia Airline pada Jumat (22/4/2022). Kebanyakan 150 penumpang itu adalah pekerja migran Indonesia (PMI).
Di hari yang sama, maskapai tersebut juga menerbangkan 150 penumpang dari Indonesia ke Kuala Lumpur.
Baca juga: Penerbangan dari Bandara Hang Nadim Batam Ditambah Mulai H-7 Lebaran
Kepala Otoritas Bandara (Otban) Wilayah II Medan Agustono mengatakan, pada kedatangan perdana ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya salah satunya Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
Petugas melakukan tes usap Covid-19 kepada penumpang yang datang dari Malaysia tersebut.
Jika para penumpang ketika dites usap menunjukkan positif Covid-19, akan langsung ditangani Satgas Covid-19 yang nantinya dilarikan ke rumah sakit atau karantina.
"Untuk kedatangan pertama, pesawatnya Malaysia Airlines dengan jumlah penumpang 150. Asal dari Kuala Lumpur," katanya.
Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan, pihaknya datang ke Bandara Internasional Kualanamu untuk melihat kesiapan otoritas bandara untuk menghadapi penerbangan dari luar negeri.
"(Hari ini) satu penerbangan dari Malaysia, 22 April dan berturut-turut akan seterusnya terlaksana penerbangan dari luar negeri ke Indonesia melalui Kualanamu, dan dari Kualanamu ke luar negeri," katanya.
Dijelaskannya, kesiapan yang dimaksudnya adalah memastikan para penumpang pesawat masuk dalam keadaan sehat.
Di mana saat ini masih menghadapi situasi pandemi Covid-19 sekaligus memastikan mereka mendapatkan pelayanan terbaik.
"Mereka para pekerja migran, sebagian besar. Yang ada di luar negeri, karena ini situasi menghadapi Idul Fitri mereka pulang," katanya.
Panca juga menjelaskan bahwa pihaknya sudah melihat mekanisme dari pemeriksaan awal, entri data, khususnya memastikan kesiapannya. Menurutnya, ada perbedaan dengan ketentuan di Indonesia.
"Di sini kita sudah memastikan dan dorong untuk booster. Sementara penerbangan dari luar negeri hanya 2 kali vaksin.
"Maka kita tadi bicara kepada otoritas bandara, masyarakat yang dari luar negeri yang mau divaksin 3 kali, booster, silakan difasilitasi. Itu menjadi hak yang harus diberikan kepada mereka. Karena kita di Indonesia sudah lakukan maksimalisasi booster. Kita harus fasilitasi ketika mereka yang datang dengan vaksin kedua," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.