KOMPAS.com - Video seorang pria yang menolak e-parking atau parkir elektronik di Medan, Sumatera Utara, viral di media sosial.
Dalam video tersebut, pria yang bersangkutan terlibat cekcok dengan petugas parkir.
"Ini yang nyuruh Pak Bobby," kata petugas parkir dalam video yang diketahui berinisial AIS (27).
"Ya kau panggil pak Bobby kemari, biar kupatahkan batang leher pak Bobby itu sekalian," ancam pria tersebut.
Baca juga: Pria di Medan yang Ditangkap karena Ancam Patahkan Leher Bobby: Saya Kira Preman
Video tersebut diambil di pinggir Jalan Rahmadsyah, Kota Medan pada Sabtu (23/4/2022).
Menurut Kepala Bidang Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan Nikmal Fauzi Lubis, peristiwa tersebut berawal saat yang bersangkutan keberatan membayar e-parking secara cashless.
Nikmal mengatakan, setelah kejadian tersebut, Sabtu malam Dishub Kota Medan membuat laporan ke Polsek Medan Kota.
Baca juga: Ditangkap, Pria di Medan yang Ancam Patahkan Leher Bobby Nasution Juga Aniaya Juru Parkir
Tak menunggu lama, pihak kepolisian berhasil menangkap pria tersebut di Langkat.
Dari keterangan pihak kepolisian, pria tersebut adalah RP (27) asal Takengon, Aceh yang bekerja di toko ponsel.
Dihadapan Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, RP mengaku bukannya tak mau membayar parkir.
Menurut sepengetahuannya, kartu saldo e-toll nya itu bisa terkuras habis karena e-parking. Sehingga dia berinisiatif untuk membayar dengan uang cash.
"Sebelumnya saya minta maaf. khususnya untuk tukang parkirnya karena saya sudah berkata-kata kasar. Tetapi Pak, kejadian sebelumnya, saya bukan tidak mau bayar parkir. Saya mau bayar parkir tapi dengan uang cash. Karena saya takut, waktu itu tangan dia masuk ke dasbor mobil saya langsung. Dia tidak sopan. Tidak assalamualaikum, tidak ada sapa langsung minta kartu e-toll," katanya saat konferensi pers di Mapolrestabes Medan pada Senin (25/4/2022) sore.
Baca juga: Pria yang Ancam Patahkan Leher Wali Kota Medan Bobby Nasution Dilaporkan ke Polisi
"Tukang parkir ini bilang, bisa bayar cash, tapi 5000. Ya sudah saya setujui daripada pakai e-toll. Terus beberapa menit lagi, dia minta lagi kartu e-toll. Jadi saya bukan gak mau bayar. e-toll saya isi nggak banyak, 60 ribu. Saya takut (terkuras saldonya) Pak," tambah dia.
Menanggapi pernyataan RP, Kapolda Sumut mengatakan jika e-parking di Kota Medan adalah kebijakan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.
Panca mengatakan, RP seharusnya bertanya baik-baik kepada pihak juru parkir.
Namun belum selesai Panca berbicara, RP menyela dan mengatakan jika ia emosi karena juru parkir meminta e-toll setelah diberi uang Rp 5.000.
"Belum sempat parkir. Baru berhenti, dia langsung datang, (terus masuk tangannya) iya. Saya bilang saya gak mau bayar pakai e-toll," katanya.
Baca juga: Video Viral Pria di Medan Tolak E-Parking, Ancam Patahkan Leher Bobby Nasution
Saat ditanya alasan ia menjepit tangan juru parkir yang berada di pintu mobil, RP mengatakan bahwa saat itu si juru parkir menarik lengannya.
RP juga mengaku saat itu dia ketakutan karena pendatang di Kota Medan.
Ia pun ditanya alasan tak lapor polisi jika merasa terancam dan RP mengaku tidak menyangka hal tersebut akan menjadi masalah.
"Dia narik saya, (saya) di dalam mobil. Mobilnya jalan dia narik, jadi dia jatuh. Saya salah Pak," katanya.
Baca juga: Melawan Saat Ditangkap, Pimpinan Pengedar Narkoba Jaringan Jakarta-Medan Ditembak Polisi
Terkait ancamannya akan mematahkan leher "Pak Bobby", RP mengaku bahwa dirinya sebelumnya tidak tahu siapa yang dimaksud dengan Pak Bobby.
Ia menyangka Pak Bobby yang dimaksud juru parkir tersebut adalah preman.
"Saya sebelumnya tak tahu 'Pak Bobby'. Jadi dalam benak saya, mungkin bosnya tukang parkir, preman pak. Saya takut dipanggil bosnya, dikeroyok. Saya ngancam dia sebenarnya takut pak. Karena saya kan pendatang Pak. Saya minta maaf sebesar-besarnya kepada Pak Bobby, saya bukan bermaksud menghina Wali Kota (Medan), karena saya tak tahu yang mananya Wali Kota," katanya.
Sementara itu Wali Kota Bobby yang hadir dalam konferensi pers mengatakan kepada RP jika setiap daerah ada aturannya.
"Maksudnya bang, setiap daerah ada aturannyamasing-masing. Ya dimaafkan lah. Yang penting kalau ke Medan, bayar parkir e-toll saja Bang. Kalau kesedot semua uangnya minta ganti langsung di tempat langsung sama jukirnya," katanya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dewantoro, Taufieq Renaldi Arfiansyah | Editor : Khairina, Rizal Setyo Nugroho)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.