MEDAN, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi membentuk tim khusus untuk menangani kasus hepatitis akut misterius di Sumut.
Tim diketuai Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan dr Zainal Safri, SpPD-KKV, SpJP (K).
dr Ade Rachmat Yudiyanto, M.Ked(Ped), Sp.A(K) ditunjuk sebagai Ketua Tim Penanganan Pasien Hepatitis Akut Unknown RSUP HAM.
Baca juga: Hari Buruh, Pekerja di Medan Minta Pemerintah Pusat Cabut UU Cipta Kerja
Edy mengaku belum bisa memastikan penyebab kasus ini, tim medis masih mendalaminya.
Dia mengimbau masyarakat untuk tetap mengenakan masker dan menerapkan pola hidup sehat dan bersih.
"Untuk mengantisipasi virus ini, tetap pakai masker. Selalu bersih, khususnya anak-anak balita kita," katanya, Rabu (11/5/2022).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut Ismail Lubis mengatakan, seorang bayi perempuan berumur delapan bulan saat ini menjalani perawatan di RSUP HAM Medan.
Pasien menjalani swab adenovirus, tes darah, tinja dan tes urin untuk mendeteksi apakah terjangkit hepatitis akut misterius.
Sekitar sepuluh hari lalu, Rumah Sakit Umum Santa Elisabeth Medan juga merawat balita yang dicurigai terjangkit penyakit ini. Namun, belum sempat menjalani rangkaian pemeriksaan, korban meninggal dunia.
Menangani penyakit ini, Dinkes Sumut akan menyiapkan sejumlah rumah sakit di Kota Medan sebagai rujukan jika ada kasus dari daerah.
Menindaklanjuti surat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan tentang Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR), rumah sakit, puskesmas dan fasilitas kesehatan tingkat pertama diminta segera melapor ke Dinkes Sumut jika menemukan kasus.
"Dokter anak sudah membuat protap penanganan mulai screening sampai penindakan. RSUP HAM telah membentuk tim penanganan," kata Ismail.
Dirut RSUP HAM Medan dr Zainal Safri kepada wartawan mengatakan, bayi suspek hepatitis akut misterius yang sedang mereka rawat masuk pada Sabtu (7/5/2022).
Pasien adalah rujukan RSU Santa Elisabeth Medan. Sebelum ke Medan, pasien dirawat di RS Grand Medistra Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang.
Keadaannya persis seperti gejala hepatitis yaitu kuning dan hasil lab yang memenuhi kreteria Kemenkes soal hepatitis akut.