Sekarang dirawat di ruang intensif anak atau Pediatric Intensive Care Unit (PICU).
Ditanya apakah akan menyiapkan ruang khusus dan menambah jumlah ruangan, Zainal mengiyakan.
"Sebenarnya untuk penularan, tidak seperti Covid-19. Virus hepatitis menular lewat oral, lewat makanan yang lebih memungkinkan. Ruangan akan kita siapkan di ruang PICU yang sudah ada untuk pasien umum, cuma terpisah sedikit. Ke depan, untuk mengantisipasi, akan disipakan 15 ruang khusus," katanya.
Disinggung soal kondisi terkini pasien, dr Ade mengatakan, pasien memiliki gejala yang mengarah ke hepatitis akut sehingga kasus ini dianggap probable.
Pada kasus probable atau konfirmasi yang bergejala (simptomatik), untuk menemukan kontak erat periode kontak dihitung dari dua hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.
Ade bilang, pihaknya masih melakukan investigasi sehingga tidak bisa memastikan bahwa kasus ini berhubungan dengan hepatitis akut. Untuk kondisi pasien, dari gejala awal diterima dengan kondisi sekarang ada sedikit mengalami perburukan. Secara klinis, diterima pada Sabtu (7/5/2022) kuningnya belum begitu menonjol, Senin (9/5/2022), kuningnya bertambah berat.
"Sampling virus sudah dikirim ke Jakarta. Untuk hasilnya, investigasi ditargetkan 14 hari kelar. Kasus ini belum jelas, masyarakat tidak panik karena banyak kasus hepatitis akut yang mirip seperti saat ini, jadi jangan terlalu berlebihan menanggapinya," katanya.
Baca juga: Antisipasi Hepatitis Akut di Jabar, Ridwan Kamil Siapkan 3 Strategi
Tim Penanganan Pasien Hepatitis Akut Unknown berbagi tugas. Untuk perawatan kasus ringan sampai sedang ditangani rumah sakit di bawah tipe RSUP HAM Medan.
Untuk kasus berat yang butuh tata laksana seperti cangkok hati ditangani rumah sakit tipe A seperti RSUP HAM Medan.
Soal pasien meninggal dunia di RSU Santa Elisabeth Medan yang diduga suspek hepatitis akut misterius, Ade belum bisa memastikannya.
"Belum bisa dipastikan, data-data pendukungnya tidak selengkap yang kita periksa. Saya pikir, terhadap kasus yang meninggal dunia, di-keep dulu, jangan terlalu dibesar-besarkan karena data yang kemarin tidak seperti data yang ini. Kalau yang ini, bisa kita pertanggungjawabkan untuk investigasi. Sejauh ini, baru satu kasus yang dilaporkan dan masih dalam investigasi," kata Ade menegaskan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.