Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Sumut Bentuk Tim Khusus Hepatitis Akut Misterius, Masyarakat Diminta Tak Panik

Kompas.com - 11/05/2022, 16:56 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Khairina

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi membentuk tim khusus untuk menangani kasus hepatitis akut misterius di Sumut.

Tim diketuai Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan dr Zainal Safri, SpPD-KKV, SpJP (K).

dr Ade Rachmat Yudiyanto, M.Ked(Ped), Sp.A(K) ditunjuk sebagai Ketua Tim Penanganan Pasien Hepatitis Akut Unknown RSUP HAM.

Baca juga: Hari Buruh, Pekerja di Medan Minta Pemerintah Pusat Cabut UU Cipta Kerja

Edy mengaku belum bisa memastikan penyebab kasus ini, tim medis masih mendalaminya.

Dia mengimbau masyarakat untuk tetap mengenakan masker dan menerapkan pola hidup sehat dan bersih. 

"Untuk mengantisipasi virus ini, tetap pakai masker. Selalu bersih, khususnya anak-anak balita kita," katanya, Rabu (11/5/2022).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut Ismail Lubis mengatakan, seorang bayi perempuan berumur delapan bulan saat ini menjalani perawatan di RSUP HAM Medan.

Pasien menjalani swab adenovirus, tes darah, tinja dan tes urin untuk mendeteksi apakah terjangkit hepatitis akut misterius.

Sekitar sepuluh hari lalu, Rumah Sakit Umum Santa Elisabeth Medan juga merawat balita yang dicurigai terjangkit penyakit ini. Namun, belum sempat menjalani rangkaian pemeriksaan, korban meninggal dunia.  

Menangani penyakit ini, Dinkes Sumut akan menyiapkan sejumlah rumah sakit di Kota Medan sebagai rujukan jika ada kasus dari daerah.

Menindaklanjuti surat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan tentang Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR), rumah sakit, puskesmas dan fasilitas kesehatan tingkat pertama diminta segera melapor ke Dinkes Sumut jika menemukan kasus.

"Dokter anak sudah membuat protap penanganan mulai screening sampai penindakan. RSUP HAM telah membentuk tim penanganan," kata Ismail.

Penularan tidak seperti Covid-19

Dirut RSUP HAM Medan dr Zainal Safri kepada wartawan mengatakan, bayi suspek hepatitis akut misterius yang sedang mereka rawat masuk pada Sabtu (7/5/2022).

Pasien adalah rujukan RSU Santa Elisabeth Medan. Sebelum ke Medan, pasien dirawat di RS Grand Medistra Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang. 

Keadaannya persis seperti gejala hepatitis yaitu kuning dan hasil lab yang memenuhi kreteria Kemenkes soal hepatitis akut.

Sekarang dirawat di ruang intensif anak atau Pediatric Intensive Care Unit (PICU).

Ditanya apakah akan menyiapkan ruang khusus dan menambah jumlah ruangan, Zainal mengiyakan.

"Sebenarnya untuk penularan, tidak seperti Covid-19. Virus hepatitis menular lewat oral, lewat makanan yang lebih memungkinkan. Ruangan akan kita siapkan di ruang PICU yang sudah ada untuk pasien umum, cuma terpisah sedikit. Ke depan, untuk mengantisipasi, akan disipakan 15 ruang khusus," katanya.

 

Belum bisa dipastikan

Disinggung soal kondisi terkini pasien, dr Ade mengatakan, pasien memiliki gejala yang mengarah ke hepatitis akut sehingga kasus ini dianggap probable.

Pada kasus probable atau konfirmasi yang bergejala (simptomatik), untuk menemukan kontak erat periode kontak dihitung dari dua hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.

Ade bilang, pihaknya masih melakukan investigasi sehingga tidak bisa memastikan bahwa kasus ini berhubungan dengan hepatitis akut. Untuk kondisi pasien, dari gejala awal diterima dengan kondisi sekarang ada sedikit mengalami perburukan. Secara klinis, diterima pada Sabtu (7/5/2022) kuningnya belum begitu menonjol, Senin (9/5/2022), kuningnya bertambah berat.

"Sampling virus sudah dikirim ke Jakarta. Untuk hasilnya, investigasi ditargetkan 14 hari kelar. Kasus ini belum jelas, masyarakat tidak panik karena banyak kasus hepatitis akut yang mirip seperti saat ini, jadi jangan terlalu berlebihan menanggapinya," katanya.

Baca juga: Antisipasi Hepatitis Akut di Jabar, Ridwan Kamil Siapkan 3 Strategi

Tim Penanganan Pasien Hepatitis Akut Unknown berbagi tugas. Untuk perawatan kasus ringan sampai sedang ditangani rumah sakit di bawah tipe RSUP HAM Medan.

Untuk kasus berat yang butuh tata laksana seperti cangkok hati ditangani rumah sakit tipe A seperti RSUP HAM Medan. 

Soal pasien meninggal dunia di RSU Santa Elisabeth Medan yang diduga suspek hepatitis akut misterius, Ade belum bisa memastikannya.

"Belum bisa dipastikan, data-data pendukungnya tidak selengkap yang kita periksa. Saya pikir, terhadap kasus yang meninggal dunia, di-keep dulu, jangan terlalu dibesar-besarkan karena data yang kemarin tidak seperti data yang ini. Kalau yang ini, bisa kita pertanggungjawabkan untuk investigasi. Sejauh ini, baru satu kasus yang dilaporkan dan masih dalam investigasi," kata Ade menegaskan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bobby 2 Kali Tak Tepati Janji Tutup Medan Zoo, Kali Ketiga Akankah Dipenuhi?

Bobby 2 Kali Tak Tepati Janji Tutup Medan Zoo, Kali Ketiga Akankah Dipenuhi?

Medan
Jokowi Lebaran di Medan demi Menantu Maju Pilgub, Apa Kata Bobby?

Jokowi Lebaran di Medan demi Menantu Maju Pilgub, Apa Kata Bobby?

Medan
Meski Tak Didukung, Bobby Akan Ambil Formulir Pilkada Sumut dari PDI-P

Meski Tak Didukung, Bobby Akan Ambil Formulir Pilkada Sumut dari PDI-P

Medan
Usai Ditangkap, Anggota Polrestabes Medan Pemilik Ribuan Pil Ekstasi Meninggal

Usai Ditangkap, Anggota Polrestabes Medan Pemilik Ribuan Pil Ekstasi Meninggal

Medan
Kronologi WN Perancis Dirampok di Karo Sumut, Korban Dipukul dan Dibuang Saat Berwisata

Kronologi WN Perancis Dirampok di Karo Sumut, Korban Dipukul dan Dibuang Saat Berwisata

Medan
Penutupan Ditunda karena Diprediksi Ramai saat Lebaran, Nyatanya Pengunjung Medan Zoo Sedikit

Penutupan Ditunda karena Diprediksi Ramai saat Lebaran, Nyatanya Pengunjung Medan Zoo Sedikit

Medan
Puncak Arus Balik di Terminal Amplas Medan Kemarin dan Hari Ini

Puncak Arus Balik di Terminal Amplas Medan Kemarin dan Hari Ini

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Minggu 14 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Minggu 14 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Medan
Wisatawan Perancis Dirampok di Sipiso-piso, Korban Dibuang ke Sungai

Wisatawan Perancis Dirampok di Sipiso-piso, Korban Dibuang ke Sungai

Medan
Jokowi Kunjungi Berastagi, Beli Buah dan bagi-bagi Kaus Oblong

Jokowi Kunjungi Berastagi, Beli Buah dan bagi-bagi Kaus Oblong

Medan
Puncak Arus Balik di Bandara Kualanamu Diprediksi Besok

Puncak Arus Balik di Bandara Kualanamu Diprediksi Besok

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 13 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 13 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 12 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 12 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Medan
Ditinggal Penghuni, 3 Rumah Warga di Simalungun Ludes Terbakar

Ditinggal Penghuni, 3 Rumah Warga di Simalungun Ludes Terbakar

Medan
Viral, Video Ayah di Medan Bekap Anak Balitanya Pakai Bantal Gara-gara Dimarahi Istri

Viral, Video Ayah di Medan Bekap Anak Balitanya Pakai Bantal Gara-gara Dimarahi Istri

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com