KOMPAS.com - N (14), siswi SMP korban pemerkosaan asal Kota Medan, Sumatera Utara tak ikut ujian kelulusan karena malu.
Menurut NA, orangtua N, sejak menjadi korban pemerkosaan, anaknya tertutup dan enggan kembali ke sekolah termasuk untuk mengikuti ujian kelulusan.
"Jadi karena kemarin kami sedang mengurus kasus anak saya. Kemarin memang siap kejadian itu anak saya jadi sedikit tertutup, dia malu mau sekolah makanya dia tidak ikut ujian kelulusan," kata NA orang tua korban kepada Tribun, Sabtu (21/5/2022).
Karena itu ia mendatangi pihak sekolah agar dapat mengerti kondisi anaknya dan mau membantu mengurus keperluan sekolah anak sulingnya.
Baca juga: Pukuli Pria Diduga Bajing Loncat hingga Tewas, Sopir Truk di Medan Divonis 5 Tahun Penjara
"Jadi kemarin sudah ke sekolah untuk meminta agar sekolah mau membantu sekolah anak saya karena dia belum ikut ujian kelulusan sementara kawan kawannya sudah selesai," kata NA.
Namun sayangnya upaya yang ia lakukan belum berhasil. Saat menemui guru kelas, yang bersangkutan sedang rapat.
Sementara pihak kepala sekolah mengatakan N harus tetap mengikuti ujian susulan di sekolah.
"Sudah Pak saya sudah kesekolah dan n menjumpai wakil kelas. Dan kemaren sudah 3 kali saya datangi guru, tapi selalu ada kendala, yang katanya lagi rapat, sedang kebaktian dan waktu saya jumpai kepala sekolah bilang harus ikut ujian susulan dan harus datang pagi jam 9," kata dia.
Baca juga: Pengiriman 2 Kg Ganja dari Medan ke Rembang Melalui Jasa Ekspedisi Digagalkan Polisi
"Dan semalam kami sudah datang ke sekolah tidak ada orang dan sudah tutup," keluh NA.
NA pun lantas meminta agar pihak sekolah membuka hati untuk membantu anaknya yang mengalami gangguan psikologi karena sebagai korban pemerkosaan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.