"Kalau ada PMK ini, ternak kami untuk kurban ini susah dijual bahkan tak bisa dijual. Ada juga (yang sudah dipesan) terkena. Harapan kami agar pemerintah memberi obat-obatan dan vaksinasinya," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan, Dinas Peternakan Deli Serdang Refli Sofian mengatakan, di Deli Serdang ada 398 ekor yang mengalami gejala klinis terjangkit PMK dan sudah ditangani dengan pemberian vitamin dan anti biotik.
"Hasil pemeriksaan Puskeswan di Surabaya, hasilnya dari 14 sampel yang dikirim positif PMK. Ternak yang telah diobati setiap ternak yang telah diobati kondisinya semakin membaik," katanya.
Baca juga: Dampak PMK, Balikpapan Kekurangan 1.950 Ekor Sapi
Dikatakannya, di Deli Serdang, PMK sudah menyebar di lima kecamatan yakni Tanjung Morawa, Galang, Pagar Merbau, Percut Sei Tuan dan Hamparan Perak.
Pihaknya bersama TNI-Polri, pihak kecamatan dan desa telah mengimbau masyarakat tidak menjual ternak yang terjangkit PMK.
Selain itu juga telah dilakukan penyekatan untuk menghindari masuknya ternak sapi dari luar daerah masuk ke Deli Serdang dan sebaliknya.
Kemudian peternak juga diimbau untuk mengurangi penggembalaan agar penularan dapat ditekan.
Refli menambahkan, melihat dari pertambahan ternak yang terjangkit, stok obat dan vitamin yang ada di Deli Serdang akan habis.
"Kita mengharapkan ada tambahan vitamin, obat-obatan 10.000 dosis," katanya.
Dikatakannya, meskipun warga diimbau untuk tidak menjual sapi yang terjangkit PMK, namun dagingnya masih dapat dikonsumsi.
"Sampai saat ini sesuai dengan informasi yang telah sampai ke kita daging sapi yang terjangkit dapat kita konsumsi. Yang tidak bisa dikonsumsi adalah kaki, bagian mulut kulit dan isi perut," katanya.
Masyarakat yang ingin menyembelih diimbau menghubungi petugas agar dapat diawasi bagaimana sistem pemotonganya.
"Kalau peternak menyembelih yang terjangkit, kita minta peternak agar panggil petugas sehingga dapat awasi bagaimana sistem pemotonganya sehingga tak terjadi penularan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.