KOMPAS.com - MIA (11), murid SD di Binjai, Sumatera Utara meninggal dunia diduga dianiya enam teman sekolahnya.
Terkait kematian sang putra, Santi Citra Dewi (37), ibu kandung korban menagih keadilan di Polres Binjai pada kamis (9/6/2022).
Sambil menggendong anak keduanya, Santi meluapkan kesedihannya saat menceritakan kronologi kematian anak pertamanya.
Di hari kejadian, MIA terlihat murung dan diam sepulang dari sekolah. Bahkan ia menolak saat diajak makan oleh sang ibu.
MIA beralasan tak enak badan. Santi pun bergegas membeli obat ke apotek. Namun kondisi MIA terus menurun.
Ia muntah-muntah dan tetap menolak makan. Sang ayah, Adi Syhaputra kemudian meninggalkan pekerjaannya dan mengajak anaknya ke rumah sakit.
Namun MIA menolak permintaan orangtuanya.
"Saya belikan dia obat. Karena muntah-muntah," ucapnya sambil menangis.
Lantaran tidak makan apapun setelah dua hari, kondisi korban mulai semakin parah.
"Saya tanyakan kenapa muntah-muntah terus. Dia bilang tidak apa-apa. Saya suap makanan, tapi kondisi tidak berdaya. Dia tetap tidak mau dibawa ke bidan," jelasnya.
Baca juga: Anak Politisi PDI-P Dipukuli di Jalan Tol, Mengapa Orang Mudah Emosi Saat di Jalan?
Kondisinya semakin parah, mulut korban tidak bisa dibuka untuk makan.
Di jelang akhir hidup, korban sempat menangis dan menatap ayat suci Al-Quran yang terbingkai di dinding rumah.
Hingga akhirnya Ikhasan meninggal dunia di pelukan sang ibu pada Selasa, 24 Mei 2022.
"Kami peluk dan sambil bertanya kenapa kau Ikshan, kenapa gak mau bicara, sakit apa ? Setelah kami peluk dia meninggal," ungkapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.