MEDAN, KOMPAS.com - Sebanyak 42 ekor sapi milik Kelompok Tani Kesuma Maju di Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namurambe, Deli Serdang divaksin Aftopor.
Vaksinasi ini untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sudah menulari belasan ribu sapi di di Sumatera Utara.
Pantauan di lapangan, sejumlah petugas dari Balai Veteriner Medan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut serta dari pihak kecamatan bersama dengan peternak berkumpul di kandang sapi yang berada di belakang pekarangan rumah warga.
Terlihat sejumlah petugas mengenakan alat pelindung diri (APD) dibantu dengan peternak mencoba menenangkan sapi yang hendak divaksin. Di kandang ini terdapat beberapa jenis sapi seperti sapi perah maupun sapi potong.
Baca juga: Populasi Ternak 1 Jutaan, Sumut Hanya Dapat 1.600 Vaksin PMK, Masih Butuh 500.000 Dosis
Ketua Kelompok Tani Kesuma, Dulmajid mengatakan, di kandangnya ada 30 ekor sapi perah dan 12 ekor sapi limosin dan simental. Belum ada yang terkena PMK.
Pihaknya sudah berupaya dengan memberi makanan bergizi, menyuntik vitamin E untuk meningkatkan imbun tubuhnya.
"Saya tau mungkin ada keterbatasan. Syukur yang sapi perah didahulukan karena ini rentan. Kalo kena, 1-2 hari bisa ambruk. Beda dengan sapi potong, bisa bertahan. Harapan kami daerah lain juga dapat divaksin," katanya, Senin (27/6/2022).
Dulmajid menambahkan, kelompok tani yang dipimpinnya sudah berdiri sejak 1998 dengan anggota 21 orang dan yang aktif sekitar 15 orang, yang setiap hari masuk untuk merawat sapinya.
Sementara itu, Kepala Seksi Obat Hewan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, drh. Hendra Sutrisno Marbun menjelaskan, untuk tahap awal Sumatera Utara mendapat 1.600 vaksin PMK yang diprioritaskan untuk sapi perah atau kerbau perah karena tergolong yang paling rentan.
Pihaknya mengimbau agar peternak memerhatikan perkembangan ternaknya yang telah divaksin, misalnya jika terjadi alergi sehingga juga terjadi dapat secepatnya diberi obat.
"Targetnya 1.600 dosis itu habis dalam 3 hari ini," katanya.
Dikatakannya, syarat bagi ternak sapi yang bisa divaksin adalah yang dalam kondisi sehat dan belum pernah terjangkit PMK.
Baca juga: 12 Sapi di Tempat Penjualan Hewan Kurban di Pasar Rebo Terindikasi PMK
Hingga Senin (27/6/2022), jumlah ternak sapi yang terjangkit PMK di Sumut mencapai 11.577 kasus di 14 kabupaten kota.
Angka kematian sapi yang terjangkit PMK, masih di bawah 2 persen dari total kasus.
Sementara yang sembuh, sudah mencapai 40 persen dari total yang terjangkit.
"Harapannya semua divaksin. Sapi dan kerbau kita kurang lebih 1 juta ekor. Ditambah ternak kambing domba dan lainnya itu pasti butuh sangat banyak. kelanjutannya tergantung dari alokasi dari pusat. (kebutuhan vaksin) kurang lebih populasi 500 ribu ekor untuk sapi saja," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.