KOMPAS.com - Seorang pendeta bernama Fernando Tambunan ditembak orang tak dikenal di kediamannya di Dusun III, Desa jaharun A, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (27/6/2022).
Sang pendeta kemudian dilarikan keluarganya ke rumah sakit terdekat.
Baca juga: 6 Koper Penuh Uang Masih Tenggelam di Irigasi Bersama Mobil Pengangkut, Belum Bisa Diangkat ke Darat
Menurut keterangan yang diterima Tribun-medan.com di lapangan, kasus pendeta ditembak OTK ini bermula saat korban duduk di teras rumahnya.
Baca juga: Mobil yang Tenggelam Berhasil Ditarik ke Darat, Bagaimana dengan 6 Koper Penuh Uang di Dalamnya?
Saat itu, waktu sudah memasuki pukul 21.00 WIB. Sang pendeta baru saja selesai makan dan duduk main ponsel sendirian.
Tak lama berselang, korban tiba-tiba saja memegang dadanya. Sang pendeta kemudian menemui istri, sembari jalan tertatih.
Melihat dada korban mengeluarkan banyak darah, istri Fernando yang merupakan seorang guru PAUD panik.
Kepala Dusun III, Desa Jaharun A, Suparno menjelaskan, korban sempat dibawa ke klinik.
Lantaran klinik tak mampu menangani, sang pendeta kemudian dibawa ke RSUD Amri Tambunan untuk mendapat perawatan intensif.
"Ketika saya datang ke rumahnya, beliau sudah dibawa ke rumah sakit," kata Suparno, Selasa (28/6/2022).
Sementara, Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol I Kadek Hery Cahyadi mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus ini.
Kadek belum bisa menyimpulkan senjata api jenis apa yang melukai korban.
Dari hasil pemeriksaan di lapangan, warga tidak mendengar suara letusan.
"Katanya tidak ada dengar suara letusan. Sekarang ini kami masih mengumpulkan saksi," kata Kadek.
Untuk mengetahui jenis senjata api yang melukai sang pendeta, polisi masih menunggu operasi yang dijalani korban.
"Sejauh ini kami masih menunggu hasil operasi korban untuk mengetahui jenis senapan atau senjata apa yang melukai korban," katanya.
Apa yang disampaikan Kadek turut didukung keterangan Kepala Dusun III, Desa Jaharun A, Suparno.
Menurut Suparno, saat kejadian tidak ada warga yang melihat penembak korban.
"Enggak ada yang melihat siapa yang menembak," katanya.
Disinggung mengenai sang pendeta, Suparno mengatakan bahwa korban baru enam bulan tinggal di dusunnya.
"Kerjaannya memang pendeta. Namun yang bersangkutan baru setengah tahun tinggal di sini," katanya.
Usai kejadian, Tim Inafis Polresta Deli Serdang sudah turun ke lokasi untuk mencari jejak dan asal usul amunisi yang melukai dada korban.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul: KRONOLOGIS Pendeta di Deliserdang Ditembak OTK di Bagian Dada, Polisi: Tidak Ada Letusan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.