KOMPAS.com - Tari Serampang Dua Belas adalah tari tradisional yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara.
Tari Serampang Dua Belas diciptakan oleh Guru Sauti. Tarian ini berkembang pada masa Kesultanan Serdang.
Baca juga: Tari Serampang Dua Belas, Mengisahkan Cinta Pandangan Pertama
Dilansir dari laman Media Center Kabupaten Serdang Bedagai, sejarah Tari Serampang Dua Belas mulanya dikenal sebagai Tari Pulau Sari, karena diiringi lagu yang berjudul Pulau Sari.
Nama Pulau Sari kemudian dinilai kurang tepat karena biasanya nama tarian yang diawali kata “pulau” bertempo rumba, sementara Tari Serampang Dua Belas ini bertempo cepat.
Baca juga: Tari Serampang Dua Belas, Mengisahkan Cinta Pandangan Pertama
Pengubahan nama Tari Pulau Sari menjadi Tari Serampang Dua Belas terjadi antara tahun 1950 dan 1960.
Nama Tari Serampang Dua Belas berarti tarian dengan gerakan tercepat di antara lagu yang bernama serampang.
Baca juga: 5 Tari Tradisional Asal Sumatera Utara, dari Ungkapan Doa hingga Kisah Asmara
Kisah dalam Tari Serampang Dua Belas disampaikan melalui 12 ragam gerakan sesuai dengan nama tariannya.
Adapun 12 ragam gerak Tari Serampang Dua Belas adalah sebagai berikut.
1. Gerak tari permulaan
Gerakan ini dilakukan dengan gerakan putaran dan lompatan kecil. Pasangan penari berjalan dengan lambat, dan mengelilingi satu sama lain.
Gerak ini bercerita tentang sikap pemuda dan gadis dalam pertama kali bertemu.
2. Gerak tari berjalan
Gerak ini dilakukan dengan berjalan dengan lambat, berputar mengelilingi satu sama lain dengan diselingi lompatan kecil. Gerak ini bercerita tentang tumbuhnya rasa cinta yang tumbuh bersemi di antara keduanya.
3. Gerak tari pusing
Gerak ini bercerita tentang rasa cinta yang semakin membuncah dan rasa gundah gulana
4. Gerak tari gila
Gerak ini dilakukan dengan berjalan berlenggak-lenggok hingga terhuyung, seperti pasangan yang dimabuk asmara.
5. Gerak tari sipat
Gerak ini bercerita tentang sikap sang gadis terhadap pemuda yang mendekatinya. Gerak ini dilakukan dengan memberi isyarat dengan gerakan lenggak-lenggok dan permainan mata.
6. Gerak tari goncat-goncet
Gerakan ini dilakukan dengan gerak penari melangkah seirama. Gerak ini bercerita tentang pemuda yang sudah menerima isyaratnya dari sang gadis agar segera menuturkan isi hatinya.
7. Gerak tari sebelah kaki
Gerak ini bercerita tentang keyakinan agar menyatakan cinta, atau mengurungkannya. Pada akhirnya, mereka mengetahui jika baik keduanya memiliki cinta yang sama dan memulai sebuah hubungan asmara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.