Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Kenaikan Harga BBM di Pematang Siantar, Polisi Tembakkan Gas Air Mata, 2 Orang Terluka

Kompas.com - 05/09/2022, 17:58 WIB
Teguh Pribadi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PEMATANG SIANTAR, KOMPAS.com - Unjuk rasa mahasiswa menolak kenaikan BBM di Kota Pematang Siantar berujung ricuh. Anggota kepolisian Polres Pematang Siantar menembakkan gas air mata hingga melukai sedikitnya 2 orang mahasiswa.

Sebelumnya puluhan Mahasiswa berunjuk rasa damai di kantor DPRD Pematangsiantar, Jalan Adam Malik, Senin (5/9/2022) sekitar pukul 11.30 WIB.

Tampak massa mahasiswa dikawal puluhan anggota polisi dan satu unit mobil water canon disiagakan di samping gedung.

Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani dan Ketua DPRD Timbul Marganda Lingga yang kebetulan mengikuti rapat, sempat menemui mahasiswa di halaman pintu masuk.

Baca juga: Angin Puting Beliung Warnai Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Tugu Adipura Sukabumi

Dalam kesempatan itu, Wali kota Susanti mengatakan kenaikan BBM merupakan kebijakan dari pemerintah pusat yang berlaku di setiap daerah di Indonesia.

Menurut Susanti, Pemko Siantar telah berupaya menggalakkan ekonomi masyarakat dengan memberi bantuan dana bergulir ke UMKM dan membentuk koperasi.

Hal yang sama juga disampaikan Ketua DPRD Timbul Marganda Lingga. Ia mengungkapkan aspirasi mahasiswa soal kenaikan BBM akan disampaikan ke pemerintah pusat.

“Ini tuntutan adik-adik Mahasiswa merupakan kebijakan nasional. Nanti kami dari DPRD dan Wali Kota akan menyampaikan aspirasi kalian ke pemerintah pusat,” ucap Politisi PDIP itu.

Mahasiswa tampak tak puas mendengar penjelasan dari kedua pejabat itu. Massa mendesak agar Walikota dan Ketua DPRD membuat pernyataan resmi menolak kenaikan BBM dalam bentuk video conference.

Namun permintaan itu tidak dipenuhi. Wali kota Susanti dan Ketua DPRD Timbul M Lingga langsung meninggalkan pengunjuk rasa.

Salah seorang pengunjuk rasa, Theo Naibaho mengatakan pernyataan bentuk video itu sebagai komitmen dan keberpihakan Wali Kota dan Ketua DPRD atas kenaikan BBM yang merugikan masyarakat.

“Kalau soal ‘nanti kami akan sampaikan ke pemerintah pusat’ sudah seratus kali kami dengar seperti itu. Jadi kami minta pernyataan mereka, kami minta video conference resmi supaya ada jejak digital. Tapi mereka pergi begitu saja. Kami kecewa, mereka tak berpihak kepada rakyat Siantar," ucapnya.

Kecewa, mahasiswa bakar ban bekas

Saat permintaan mereka tak diterima, massa mahasiswa akhirnya keluar dari komplek perkantoran DPRD dan bertahan di Jalan Adam Malik, berorasi lalu membakar ban bekas.

Beberapa menit kemudian, anggota polisi yang berjaga langsung memadamkan api. Beberapa mahasiswa ditarik paksa oleh polisi ke arah perkantoran DPRD.

Salah seorang mahasiswa yang datang ke lokasi, Dofasep Hutahaean mengatakan, polisi tiba-tiba mengeluarkan tembakan gas air mata ke arah bawah saat polisi menarik paksa mahasiswa.

Letusan tembakan pun mengenai paha salah seorang mahasiswa. Ia mengatakan, saat itu pula anggota polisi menarik paksa seraya memukuli teman temannya. Gas air itu membuat perih mata pengguna jalan yang melintas di lokasi.

“Kalau saat ini masih dua korban. Satu orang ditarik diamankan baru dipukuli. Satu lagi kena tembakan gas air mata luka di bagian paha kanan. Kami sudah larikan ke rumah sakit karena kondisinya parah,” ujar Dofasep.

Tak lama setelah itu massa kemudian memaksa masuk menerobos barisan polisi di pintu masuk perkantoran DPRD. Kericuhan kedua sempat terjadi saat polisi menahan satu orang pengunjuk rasa.

Setelah dibebaskan, massa langsung bertolak ke kantor Polres Pematang Siantar di Jalan Sudirman. Saat itu Mahasiswa hendak melaporkan dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota polisi saat unjuk rasa.

Foto: Massa Mahasiswa mendatangi kantor Polres Pematangsiantar di Jalan Sudirman usai peserta aksi mengalami luka saat bentrok dengan polisi, Senin (5/9/2022).KOMPAS.COM/TEGUH PRIBADI Foto: Massa Mahasiswa mendatangi kantor Polres Pematangsiantar di Jalan Sudirman usai peserta aksi mengalami luka saat bentrok dengan polisi, Senin (5/9/2022).

Permintaan mahasiswa tak digubris. Anggota polisi yang berjaga di lokasi langsung menutup gerbang pintu masuk lalu berbaris menjaga massa agar tidak masuk.

Saat Mahasiswa membubarkan diri, tampak Kapolres Pematang Siantar AKBP Fernando keluar dari ruangannya datang \menuju kerumunan massa yang hendak meninggalkan lokasi.

Fernando menepis tindakan represi yang diduga dilakukan anggota polisi kepada massa. Ia mengatakan pihaknya hanya mengantisipasi adanya kerusakan terhadap objek vital.

“Tadi sudah saya sampaikan ke anggota kalau ada bakar ban dilakukan tindakan humanis. Kalau ada pemadaman dengan Apar,” kata AKBP Fernando kepada wartawan.

Berdasarkan informasi yang diterima Kapolres Fernando, bentrok massa mahasiswa dengan polisi terjadi saat pengunjuk rasa menghalang halang polisi memadamkan ban bekas yang dibakar massa.

“Saat memadamkan ban, anggota kita ditolak sama mereka [Mahasiswa]. Kemudian disinilah terjadi persinggungan. Sebenarnya hal hal seperti ini kita nggak perlu apa, ini kan, makanya saya turun,” ucapnya.

“Kita mau berdiskusi mau menemui, malah mereka [Mahasiswa] keluar [pergi]. Kalau karena masalah ini mereka bilang saya mau dicopot, saya siap dievaluasi,” katanya menambahkan.

Baca juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Banten Bakar Ban hingga Tutup Jalan

Menurutnya, dalam pengamanan aksi unjuk rasa anggota kepolisian sudah dibekali SOP. Terkait tembakan gas air mata, pihaknya akan segera melakukan pengecekan.

“Kalau ada gas air mata kami akan lidik ke dalam, cek lagi SOP nya. Tadi sudah sebelum pelaksanaan, kami sudah kasih tahu. Kemudian tadi ada yang menembak gas air mata, kami akan cek siapa yang menembak, cek dimana,” ucapnya.

Disinggung soal korban atas peristiwa itu, AKBP Fernando mengaku belum mendapat laporan.

“Saya belum dapat bukti, belum. Nanti saya akan cek kesana kalau memang ada.” imbuhnya.

Ia mengatakan, Mahasiswa yang ingin melapor soal dugaan tindakan represi yang dilakukan oleh anggota kepolisian bukan dihalang halangi. Namun dirinya ingin melakukan pemeriksaan internal.

“Kami masih mau melakukan pemeriksaan dulu di internal kita, ini kan singkat baru terjadi,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di Demokrat

Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di Demokrat

Medan
Temuan Wanita Tewas Dibunuh Kekasihnya Sedot Perhatian Warga Medan

Temuan Wanita Tewas Dibunuh Kekasihnya Sedot Perhatian Warga Medan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Sekuriti Stasiun KA Bandara Medan Kembalikan Uang Rp 24 Juta Milik Penumpang yang Tertinggal

Sekuriti Stasiun KA Bandara Medan Kembalikan Uang Rp 24 Juta Milik Penumpang yang Tertinggal

Medan
Korupsi Dana Desa, Mantan Pangulu di Simalungun Diringkus Polisi

Korupsi Dana Desa, Mantan Pangulu di Simalungun Diringkus Polisi

Medan
Diungkap, Alasan Golkar Pakai Penjaringan Terbuka di Pilkada Sumut

Diungkap, Alasan Golkar Pakai Penjaringan Terbuka di Pilkada Sumut

Medan
Giliran Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di PKB

Giliran Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di PKB

Medan
Edy Rahmayadi Kembali Maju Pilkada Sumut, Bobby: Yang Dibutuhkan Gagasannya

Edy Rahmayadi Kembali Maju Pilkada Sumut, Bobby: Yang Dibutuhkan Gagasannya

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Medan
Diduga Korupsi Rp 8 Miliar, Eks Direktur Utama RSUP Adam Malik Ditahan

Diduga Korupsi Rp 8 Miliar, Eks Direktur Utama RSUP Adam Malik Ditahan

Medan
Setelah PDI-P, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di PKS

Setelah PDI-P, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di PKS

Medan
Tabrak Avanza, Anggota Brimob Polda Sumut Keluarkan Pistol lalu Kabur, Ini Kronologinya

Tabrak Avanza, Anggota Brimob Polda Sumut Keluarkan Pistol lalu Kabur, Ini Kronologinya

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Heboh 2 Mobil Tabrakan di Gerbang Tol Tebing Tinggi, Polisi: Rem Blong

Heboh 2 Mobil Tabrakan di Gerbang Tol Tebing Tinggi, Polisi: Rem Blong

Medan
Diancam Dicopot Kapolda, Kapolsek Medan Kota Langsung Tangkap Pencuri Ban Mobil

Diancam Dicopot Kapolda, Kapolsek Medan Kota Langsung Tangkap Pencuri Ban Mobil

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com