KOMPAS.com - Nasib pilu dialamai JA, bocah berusia 12 tahun asal Medan, Sumatera Utara. Dia diduga menjadi korban pemerkosaan hingga terpapar HIV/AIDS.
Saat ini menjalani perawatan intensif di rumah sakit dibawah pengawasan Perhimpunan Tionghoa Demokrat Indonesia (PERTIDI) dan Yayasan Peduli Anak Terdampaak HIV.
Pelaku pemerkosaan diduga adalah pacar sang ibu hingga adik neneknya sendiri. Tak hanya itu. Ia juga diduga dijual ke pria dewas untuk berhubungan seksual.
Ketua Umum PERTIDI David Ang menyampaikan kronologis yang terjadi pada JA saat ditemui Tribun Medan, Selasa (13/9/2022).
Kisah JA saat ia hidup berdua dengan ibunya. Namun hidupnya berubah saat pacar sang ibu tinggal bersama mereka.
Diduga sejak saat itu JA mengalami kekerasan seksual dari pacar sang ibu. Pemerkosaan terjadi saat sang ibu harus bekerja malam hari. Sementara JA tinggal bersama dengan pacar ibu yang dipanggil Black.
Saat JA berusia 7 tahun, ibu JA meninggal dunia. JA pun tinggal bersama ayahnya yang telah memiliki istri baru dan dua orang anak.
Di rumah tersebut juga tinggal sang nenek berinisial KT dan adik neneknya, CA.
Dari pengakuan JA, CA juga pernah melakukan kekerasan seksual kepadanya. Karena sang ayah terlilit utang, JA pun harus berpindah kesana kemari.
Sampai akhirnya ia harus tinggal dengan keponakan dari neneknya yang berinisial AL.
Diduga saat tinggal bersama AL, JA menjadi korban perdagangan orang. Oleh AL, JA kerap dibawa ke salah satu tempat makan di Kota Medan dan dipertemukan dengan pria dewasa.
Saat itu JA dibayar Rp 300.000. Tak hanya JA, anak AL juga ikut menemui pria dewasa tersebut.
JA pun sakit-sakitan dan saat diperiksa, terdeteksi HIV di tubuhnya.
Kisah pilu J ini lantas didengar oleh Team Fortune Community yang kemudian menyampaikan informasi tersebut ke PERTIDI.
Saat ini JA tengah ditangani oleh Yayasan Peduli Anak Terdampak HIV dalam menanggulangi traumanya dan kondisi gizi buruk yang ia alami.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.