TAPANULI UTARA, KOMPAS.com- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, hingga Minggu (2/10/2022) pukul 09.00 wib, sudah terjadi 95 kali gempa susulan, setelah gempa M 6,0 yang mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Sabtu (1/10/2022).
Kepala Balai Besar MKG Wilayah I Medan Hendro Nugroho menyampaikan, hingga Minggu (2/10/2022) pukul 09.00 wib, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 95 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock ).
"Berdasarkan hasil analisa per hari ini tanggal 2 Oktober 2022 pukul 09.00 wib, tercatat sudah ada 95 kejadian gempa bumi susulan," ungkap Hendro Nugroho, lewat keterangan resmi, Minggu.
Baca juga: Dampak Gempa Tapanuli Utara, 1.146 Bangunan Rusak, 1 Warga Meninggal Dunia dan 24 Luka-luka
Dari jumlah tersebut, 8 di antaranya bisa dirasakan.
"Dan berdasarkan hasil analisa kami, magnitudo gempa bumi susulan terbesar adalah M5,3 dan yang terkecil adalah M2,0," ujar Hendro.
BMKG mencatat, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar besar sumatra segmen renun.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
"Gempa yang mengguncang Tapanuli Utara ini bersifat destruktif atau merusak. Karena gempa ini jenis shallow crystal earthquake atau gempa kerak dangkal," jelas Hendro.
Baca juga: Gempa Tapanuli Utara, Gubernur Kirim Bantuan Logistik dan Personel Kaji Cepat
BMKG mengimbau warga agar tidak menempati rumah yang mengalami kerusakan untuk menghindari korban jiwa.
Sebelumnya diberitakan, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, diguncang gempa pada Sabtu (1/10/2022) dini hari.
Berdasarkan informasi dari BMKG , gempa pertama bermagnitudo 6,0 mengguncang Tapanuli Utara pukul 02.28 WIB. Dan terjadi beberapa kali gempa susulan.
Pusat gempa berada di darat 15 kilometer barat laut Tapanuli Utara.
Gempa dirasakan (MMI) VI Tarutung, IV Singkil, V Sipahutar, III Tapaktuan, dan III Gunung Sitoli. Gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.