Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak menyatakan akan mengawal untuk memastikan tidak ada obat sirup jenis tertentu yang beredar dan menjadi resep pengobatan.
“Kita sudah turun ke lapangan, sudah minta obat itu tidak diedarkan, sampai nanti penelitian dari pusat apakah diizinkan atau tidak. Surat peringatannya sudah ada dan kita sudah berkoordinasi dengan pihak perusahaan. Untuk itu, saya mengimbau BPOM turun ke lapangan menarik obat dari pasaran,” kata Panca.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumut mengimbau masyarakat, khususnya orangtua yang memiliki anak usia 0-18 tahun tidak panik berlebihan.
Segera periksakan ke fasilitas kesehatan (faskes) jika anak mengarah kepada GGA seperti penurunan volume urine, demam selama 14 hari, gejala ISPA dan infeksi saluran cerna.
Baca juga: Viral, Video Aksi Jambret di Medan, Korban Terseret hingga Dirawat di ICU
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Syarifah Zakia mengatakan, kasus GGA di Sumut tersebar di Kabupaten Mandailingnatal, Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, dan Kota Medan.
Beberapa kasus, gejala yang dialami berupa demam disertai batuk dan paling khas buang air kecil sedikit.
"Atau tidak mengeluarkan urine selama enam sampai delapan jam, bahkan sulit buang air kecil," kata Syarifah.
Pihaknya sudah membentuk tim sesuai arahan Kemenkes dan gubernur, turun ke lapangan melakukan penyelidikan epidemologi penyebab anak mengalami GGA.
“Dinkes Sumut sedang mendata dan mencari riwayat pasien sebelum dia ke faskes, jenis obat yang dikonsumsi sebagai bahan investigasi,” katanya lagi.
Baca juga: Lepas Atlet Medan Bertanding di Porprovsu 2022, Bobby Nasution: Jangan Buat Malu
Terkait jenis obat sirup atau cairan yang tidak boleh dikonsumsi, dia mengatakan, masih dalam pemeriksaan.
"Kita masih bekerja, hasil investigasi pasti akan dirilis pemerintah,” ucapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.