Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edy Rahmayadi Minta Semua Pasien Gagal Ginjal Akut Dirawat di Medan, Biaya Digratiskan

Kompas.com - 26/10/2022, 07:25 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com– Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyiapkan rumah sakit di Kota Medan untuk menangani pasien gagal ginjal akut.

Hingga kini, ada 14 kasus anak di Sumatera Utara yang mengalami gagal ginjal akut, delapan di antaranya meninggal dunia, serta dua orang dinyatakan sembuh dan pulang.

Sedangkan empat orang lagi masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan.

Baca juga: Edy Rahmayadi Video Call Jeka Saragih: Paten Kau!

Untuk penanganan, perlu rujukan rumah sakit yang berada di Jalan Djamin Ginting ini, termasuk jika gejala muncul di daerah luar Kota Medan.

“Saya diskusi bersama ahli, ada dokter anak, dokter ginjal, RS dan Balai POM. Kita mencari solusi dan langkah awal. Keputusan saya, apabila ada tanda gejala, semuanya harus segera dievakuasi. Bukan diobati di daerah, tetapi ke Medan, ke RS rujukan yaitu Rumah Sakit Adam Malik,” kata Edy, Selasa (25/10/2022).

Selain itu, Edy memastikan biaya pengobatan gratis dengan indikasi infeksi saluran cerna, demam, ISPA, batuk pilek, muntah, kurangnya kadar urine, dan tidak bisa kencing.

“RS Adam Malik cukup siap, kalau tidak, banyak yang lain untuk memfasiltiasi. Kepada masyarakat, rawat dan perhatikan anak-anak, perhatikan kebersihannya. Patuhi petunjuk dokter dan puskesmas di daerah,” imbaunya.

Baca juga: Kunjungi Lokasi Gempa Tapanuli Utara, Edy Rahmayadi: Prioritaskan Rehabilitasi Bangunan yang Rusak

Kemudian, mencegah peredaran obat sirup yang diduga pemicu munculnya GGA.

Pemerintah akan melakukan penarikan bersama Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dari apotek, fasilitas kesehatan sampai pabrik.

 

Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak menyatakan akan mengawal untuk memastikan tidak ada obat sirup jenis tertentu yang beredar dan menjadi resep pengobatan. 

“Kita sudah turun ke lapangan, sudah minta obat itu tidak diedarkan, sampai nanti penelitian dari pusat apakah diizinkan atau tidak. Surat peringatannya sudah ada dan kita sudah berkoordinasi dengan pihak perusahaan. Untuk itu, saya mengimbau BPOM turun ke lapangan menarik obat dari pasaran,” kata Panca.

Diminta jangan panik

Dinas Kesehatan Provinsi Sumut mengimbau masyarakat, khususnya orangtua yang memiliki anak usia 0-18 tahun tidak panik berlebihan.

Segera periksakan ke fasilitas kesehatan (faskes) jika anak mengarah kepada GGA seperti penurunan volume urine, demam selama 14 hari, gejala ISPA dan infeksi saluran cerna.

Baca juga: Viral, Video Aksi Jambret di Medan, Korban Terseret hingga Dirawat di ICU

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Syarifah Zakia mengatakan, kasus GGA di Sumut tersebar di Kabupaten Mandailingnatal, Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, dan Kota Medan.

Beberapa kasus, gejala yang dialami berupa demam disertai batuk dan paling khas buang air kecil sedikit.

"Atau tidak mengeluarkan urine selama enam sampai delapan jam, bahkan sulit buang air kecil," kata Syarifah.

Pihaknya sudah membentuk tim sesuai arahan Kemenkes dan gubernur, turun ke lapangan melakukan penyelidikan epidemologi penyebab anak mengalami GGA.

“Dinkes Sumut sedang mendata dan mencari riwayat pasien sebelum dia ke faskes, jenis obat yang dikonsumsi sebagai bahan investigasi,” katanya lagi.

Baca juga: Lepas Atlet Medan Bertanding di Porprovsu 2022, Bobby Nasution: Jangan Buat Malu

Terkait jenis obat sirup atau cairan yang tidak boleh dikonsumsi, dia mengatakan, masih dalam pemeriksaan.

"Kita masih bekerja, hasil investigasi pasti akan dirilis pemerintah,” ucapnya.

 

Untuk saat ini, Syarifah mengimbau jika anak sakit seperti demam, bisa menggunakan obat tablet dengan dosis berdasarkan berat badan dan kondisi pasien.

“Orangtua jika anaknya sakit, jangan panik, demam itu petujuk bahwa ada respons tubuh. Jangan membeli obat sembarangan, bawalah ke faskes terdekat untuk diperiksa dan diresepkan dengan baik dan benar sesuai resep dokter,” harapnya.

Rosmayanti Syafriani Siregar, anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumut, menambahkan, tidak semua anak deman harus segera diberi obat.

Baca juga: Cegah Gagal Ginjal Akut Misterius, RSUD Depok Hentikan Sementara Obat Sirup untuk Pasien Anak

Perlu dilakukan penanganan dengan memberikan minum, kompres, dan mengurangi penggunaan pakaian yang tebal.

Orangtua tetap waspada dan memantau pola berkemih atau pengeluaran urine dari tubuh anak. 

“Kalau dia sakit, coba lihat bagaimana minumnya, bagaimana berkemihnya, kalau berkurang coba ke faskes untuk dipantau tanda-tanda bahaya dari si anak untuk dilakukan penganan lebih lanjut. Orangtua tidak usah was-was untuk anak yang batuk dan flu,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nakes di Simalungun Diperkosa di RS, 3 Pelaku Dibekuk Selang 5 Bulan

Nakes di Simalungun Diperkosa di RS, 3 Pelaku Dibekuk Selang 5 Bulan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Medan
Jejak Penipuan Masuk Akpol Rp 1,3 M Iptu Supriadi dan Nina Wati di Sumut Sejak 2014

Jejak Penipuan Masuk Akpol Rp 1,3 M Iptu Supriadi dan Nina Wati di Sumut Sejak 2014

Medan
Jenazah Siswa SMK di Nias Korban Penganiayaan Kepsek Diotopsi

Jenazah Siswa SMK di Nias Korban Penganiayaan Kepsek Diotopsi

Medan
Pencuri Rokok Terjebak Jadi Biang Keladi Kebakaran 6 Ruko di Deli Serdang

Pencuri Rokok Terjebak Jadi Biang Keladi Kebakaran 6 Ruko di Deli Serdang

Medan
Kepsek di Nias Penganiaya Siswa sampai Tewas Dibebastugaskan

Kepsek di Nias Penganiaya Siswa sampai Tewas Dibebastugaskan

Medan
Bus Rombongan Pelajar ke Berastagi Terbakar di Simalungun

Bus Rombongan Pelajar ke Berastagi Terbakar di Simalungun

Medan
Buaya Muncul di Sungai Paluh Putri Medan, BBKSDA Sumut Turun Tangan

Buaya Muncul di Sungai Paluh Putri Medan, BBKSDA Sumut Turun Tangan

Medan
Iptu Supriadi Akhirnya Ditangkap, Sempat Kabur Usai Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M

Iptu Supriadi Akhirnya Ditangkap, Sempat Kabur Usai Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M

Medan
Razia Juru Parkir Liar di 12 Ruas Jalan di Medan, 10 Orang Ditangkap

Razia Juru Parkir Liar di 12 Ruas Jalan di Medan, 10 Orang Ditangkap

Medan
Kepsek Diduga Aniaya Siswa SMK Nias hingga Tewas karena Tak Mau Angkat Genset

Kepsek Diduga Aniaya Siswa SMK Nias hingga Tewas karena Tak Mau Angkat Genset

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Polisi Tangkap Kurir Bawa 23 Kg Sabu di Medan, Tak Jera Pernah 2 Kali Dipenjara

Polisi Tangkap Kurir Bawa 23 Kg Sabu di Medan, Tak Jera Pernah 2 Kali Dipenjara

Medan
Melihat Kelakuan Pengendara di Medan, Ada yang Terobos Lampu Merah meski Dijaga Polisi

Melihat Kelakuan Pengendara di Medan, Ada yang Terobos Lampu Merah meski Dijaga Polisi

Medan
10 Lurah di Medan Ketahuan Naikkan Harga Sembako Saat Program Pasar Murah

10 Lurah di Medan Ketahuan Naikkan Harga Sembako Saat Program Pasar Murah

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com