KOMPAS.com - Nizam Nababan, warga Tanjungbalai, Sumatera Utara, hanya merasa pasrah dan jengkel ketika ikan arwana miliknya seharga Rp 15 juta digoreng anak-anaknya.
Ikan arwana yang digoreng anaknya adalah jenis super red short model.
Cerita ini berawal saat pria yang kerap dipanggil Bang Bor mendapati ikan arwana kesayangannya itu tak ada di dalam akuarium koleksinya.
Nizam pun langsung mencari keberadaan ikan arwana miliknya yang dikira melompati batas akuarium.
"Saya lagi di atas, masang gypsum. Pas turun ke bawah, melihat akuarium kok kosong. Saya bilang juga ke istri, ikan arwana saya lompat dan tidak diketahui melompat ke mana," kata Nizam, Jumat (13/1/2023).
Baca juga: Ratusan Ikan Arwana Super Red Peliharaan Warga Mati karena Banjir di Kapuas Hulu Kalbar
Tak berselang lama, dua anak Nizam yang masih duduk di bangku SD datang dengan membawa piring berisi ikan.
Betapa syoknya Nizam saat ikan di atas piring plastik yang dibawa anaknya adalah ikan arwana miliknya yang hilang.
"Sempat mau marah, tapi mikir. Karena mereka kemarin pas ikan mati yang dahulu dibakar, mereka bilang kepengin makan ikan arwana lagi," kata Nizam.
"Jadi mungkin dipikirnya kok enggak mati-mati ini ikan abinya, mungkin itulah ditanggok (ditangkap menggunakan jaring) mereka," tambah dia.
Nizam mengaku kepada anak dan istrinya bahwa ikan tersebut seharga Rp 5 juta agar keluarganya tidak merasa bersalah karena telah menggoreng ikan tersebut.
Baca juga: Bolehkah Memelihara dan Membudidaya Ikan Arwana di Indonesia?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.