Meski rel yang dicuri tidak terpakai, tapi rel bekas itu dijadikan pendukung sarana prasarana. Salah satunya dijadikan patok penahan tanah.
Adapun sebagian rel itu sudah diangkut ke dalam truk.
"Jadi memang mereka ini menggunakan alat las juga, sama truk juga untuk mengangkut. Sudah ada juga yang di dalam truk, sudah ada yang dipotong-potong," bebernya.
"Untuk daerah Asahan, memang yang sebelumnya (aksi pencurian rel) dengan ambulans. Jadi memang yang terbesar yang kemarin dan sebelumnya saat pencurian dengan ambulans," ungkap Solihin.
Jumlah besi yang dicuri itu jika ditafsirkan berkisar Rp 247 juta.
"Harapan kita, ke depan tidak ada lagi pencurian prasarana milik negara, meskipun rel bekas. Untuk membuat efek jera akan dilanjut karena ada saksi dan barang bukti," pungkasnya.
Sementara, Kapolres Asahan, AKBP Roman Smaradhana Elhaj mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan, anak di bawah umur berinisial D tidak terlibat dalam kasus ini.
D tidak mengetahui dan tidak ikut serta dalam aksi pencurian rel kereta api. Sehingga, polisi memulangkan D pada orangtuanya.
"Sebenarnya ada sembilan orang tersangkanya, enam orang lain DPO," ujar Roman.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul: BIKIN MALU Pangdam dan Kapolda Saja, Oknum TNI dan Polisi Malah Mencuri Rel Kereta Api
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.