KOMPAS.com - Dalam tradisi pernikahan Suku Batak terdapat mahar pernikahan yang dikenal dengan istilah sinamot atau tuhor ni boru.
Sinamot adalah sebutan mahar atau pembayaran perkawinan dalam bentuk uang yang diberikan pihak paranak (laki-laki) kepada pihak parboru (perempuan) sebagai tanda awal dari pembentukan keluarga.
Baca juga: 14 Jenis Ulos, Kain Kebanggaan Suku Batak
Dilansir dari Jurnal Pendidikan Antropologi Universitas Negeri Medan, sejarah sinamot berasal dari kebudayaan suku Batak pada masa lampau.
Pekerjaan mayoritas suku Batak yaitu bertani saat itu banyak dilakukan oleh perempuan, sehingga jika perempuan tersebut menikah dan pergi mengikuti suaminya maka pekerjaan di ladang keluarganya akan semakin berat.
Baca juga: Siwaluh Jabu, Rumah Adat Batak Karo yang Unik dan Megah
Hal ini yang membuat pihak laki-laki wajib memberikan pengganti berupa tenaga kerja yang seiring berjalannya waktu kemudian berganti menjadi binatang ternak yaitu kerbau.
Namun semakin sulitnya mencari kerbau sebagai hewan pengganti akhirnya membuat sinamot kemudian diberikan dalam bentuk benda yang dianggap bermakna seperti rumah, tanah, sawah, ataupun emas.
Seiring berjalannya waktu, sekarang lebih sering ditemukan pemberian sinamot dalam bentuk uang.
Baca juga: Dali ni Horbo, Keju Khas Batak yang Terbuat dari Susu Kerbau
Menilik sejarahnya, tidak heran jika kemudian pemberian sinamot dalam tradisi pernikahan Suku Batak merupakan sebuah kewajiban.
Dilansir dari medan.tribunnews.com, sinamot tidak hanya dilihat sebagai syarat sah nikah namun juga sebuah ambang perjuangan.
Hal ini karena sinamot dipandang sebagai bukti nyata yang paling kelihatan tentang kesungguhan pria, terutama bagi seluruh keluarga besar.
Selain itu, orang tua mempelai perempuan bisa merasakan keyakinan bahwa sang anak bisa mendapat pria yang baik dan mau berjuang untuknya.
Bagi pihak parboru, terutama orang tua mempelai perempuan biasanya tidak rela apabila anaknya diboyong tanpa realisasi berupa sinamot oleh pihak paranak.
Sehingga begitu sinamot rampung diberikan oleh pihak paranak, keluarga pihak parboru pun akan merasa lega dan puas.
Sinamot kemudian akan digunakan pihak parboru untuk mempersiapkan dan membayar keperluan pesta perkawinan adat Batak, termasuk membeli ulos.