Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/03/2023, 11:08 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Panen kurma kali ini menjadi kunjungan ketiga Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah ke kebun Bena Ukur Tarigan di Kutambaru, Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo.

Meski sudah tiga kali, ia masih tetap takjub melihat Nakhla atau Phoenix dactylifera tumbuh subur di tanah yang bukan habitatnya.

Musa datang memenuhi undangan tuan rumah untuk panen bersama. Menurutnya, rasa buah sama dengan kurma Ruthob dari Madina.

Baca juga: Berkah Ramadhan, Penjualan Kurma di Kampung Arab Cirebon Melonjak, Sehari Habis 5 Ton

 

Hal ini menjadi berkah bagi masyarakat, khususnya Pemerintah Daerah Karo. Ia pun berharap semakin banyak wisatawan dari dalam negeri maupun luar negeri datang agar ekonomi berputar. 

“Satu-satunya kebun kurma di Sumatera Utara, berbuah. Panen sawit sudah biasa, panen kurma luar biasa,” kata Musa dalam keterangan resminya, Jumat (24/3/2023).

“Saya petik sendiri, langsung makan di kebunnya. Mudah-mudahan mendatangkan keberkahan karena di dalam Al Quran yakni Surah Yasin Ayat 33-35 menyebut pohon kurma mendatangkan keberkahan," tambah dia.

Baca juga: Ramadhan 2023, Merek Lokal Bandung Produksi 200 Ton Kue Kering, Dipasarkan hingga Singapura

Kebun seluas 1,8 hektar ini, sekarang sudah menjadi destinasi wisata yang memberi dampak ekonomi untuk Sumut, khususnya Kabupaten Karo.

Waktu pertama kali datang, setahun lalu, tempatnya belum begitu bagus. 

"Sudah lebih bagus, tanahnya tambah subur. Sekarang ada pohon naga dan salak. Semenjak ada kebun kurma, banyak didatangi orang, yang jualan salak pun mendapat keberkahan,” ujar Musa.

Biasanya, keluarga Arecaceae (Palmae) ini, hanya tumbuh di dataran rendah dan panas. Sekarang tumbuh di ketinggian 750 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang dingin. 

“Salut sama Pak Bena, berani menerobos kebiasaan, menaikkan ekonomi petani,” imbuhnya.

Bena menjawab, pohon kurma yang ditanamnya pada 2017 sebanyak 200 pohon. Terdiri dari 35 pohon jantan dan 165 betina.

Bibit berasal dari Inggris, merupakan hasil teknik kultur jaringan. Ilmu tanamnya diperoleh dari Inggris dan Thailand. Penjualannya sampai saat ini masih di kebun saja. Orang datang memetik dan membeli untuk dibawa pulang. 

 “Ada dari Thailand dan Malaysia yang datang. Apalagi setelah dikunjungi Pak Wagub, makin ramai yang datang. Saya berhasil panen di 2020 sampai sekarang. Panen setahun dua kali. Satu pohon bisa menghasilkan 150 kilogram, dijual per kilogramnya Rp 250.000,” katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

TikTok Hapus Akun Panti Asuhan di Medan Pengeksploitasi Anak

TikTok Hapus Akun Panti Asuhan di Medan Pengeksploitasi Anak

Medan
Proyek Rel KA Batu Bara Palembang, PT KAI Beri Ganti Rugi Rp 50.000 per Meter untuk Lahan Warga

Proyek Rel KA Batu Bara Palembang, PT KAI Beri Ganti Rugi Rp 50.000 per Meter untuk Lahan Warga

Medan
Pengelola Panti Asuhan di Medan Gunakan Uang dari Eksploitasi Anak di Tiktok untuk Beli Tanah

Pengelola Panti Asuhan di Medan Gunakan Uang dari Eksploitasi Anak di Tiktok untuk Beli Tanah

Medan
Ibu dan Bayinya 'Ditahan' Rumah Sakit di Jambi karena Belum Lunasi Biaya Persalinan

Ibu dan Bayinya "Ditahan" Rumah Sakit di Jambi karena Belum Lunasi Biaya Persalinan

Medan
TNI Temukan 3 Hektar Ladang Ganja di Mandailing Natal, Langsung Dibakar

TNI Temukan 3 Hektar Ladang Ganja di Mandailing Natal, Langsung Dibakar

Medan
Minta Patung Soekarno Diperbaiki, DPRD Banyuasin: Takutnya Keluarga Bung Karno Marah

Minta Patung Soekarno Diperbaiki, DPRD Banyuasin: Takutnya Keluarga Bung Karno Marah

Medan
Diimingi Jadi Istri Kedua, Guru Ngaji di Medan Setubuhi Muridnya Berulang Kali

Diimingi Jadi Istri Kedua, Guru Ngaji di Medan Setubuhi Muridnya Berulang Kali

Medan
Geopark Danau Toba Dapat Kartu Kuning UNESCO, Pengelola Ungkap Banyak yang Harus Dikerjakan

Geopark Danau Toba Dapat Kartu Kuning UNESCO, Pengelola Ungkap Banyak yang Harus Dikerjakan

Medan
Dinsos Medan Kembali Temukan Panti Asuhan Mengemis 'Gift' Tiktok, Pemiliknya Diserahkan ke Polisi

Dinsos Medan Kembali Temukan Panti Asuhan Mengemis "Gift" Tiktok, Pemiliknya Diserahkan ke Polisi

Medan
Mobil L-300 Tertabrak Truk di Toba Sumut, 2 Orang Tewas

Mobil L-300 Tertabrak Truk di Toba Sumut, 2 Orang Tewas

Medan
Patung Soekarno di Banyuasin Disebut Tidak Mirip, Warga: Lucu, Kepalanya Lebih Besar dari Badan

Patung Soekarno di Banyuasin Disebut Tidak Mirip, Warga: Lucu, Kepalanya Lebih Besar dari Badan

Medan
Pencuri Mobil Saat Sedang Dipanaskan di Medan Ditangkap, Kecelakaan Ketika Kabur

Pencuri Mobil Saat Sedang Dipanaskan di Medan Ditangkap, Kecelakaan Ketika Kabur

Medan
Pedagang Kain di Pasar Horas Mengeluh Dagangan Kalah dengan Jualan Live TikTok

Pedagang Kain di Pasar Horas Mengeluh Dagangan Kalah dengan Jualan Live TikTok

Medan
Rampok, Aniaya dan Cabuli Siswi SMA, Pria Asal Sergai Ditangkap Polisi, Ini Kronologinya

Rampok, Aniaya dan Cabuli Siswi SMA, Pria Asal Sergai Ditangkap Polisi, Ini Kronologinya

Medan
Panti Asuhan di Medan Diduga Eksploitasi Anak lewat TikTok, Tak Punya Izin Dinsos

Panti Asuhan di Medan Diduga Eksploitasi Anak lewat TikTok, Tak Punya Izin Dinsos

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com