Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman Soroti Penemuan Mayat di Lift Bandara Kualanamu: Kenapa Setelah 3 Hari Baru Diketahui?

Kompas.com - 29/04/2023, 13:48 WIB
Rahmat Utomo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara, Abyadi Siregar menyoroti kasus penemuan mayat wanita bernama Asiah Shinta Dewi Hasibuan (43) di lift Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Selasa (27/4/2023). Menurutnya, manajemen pengelolaan Bandara Kualanamu perlu dievaluasi.

Abyadi mempertanyakan fungsi pengawasan bandara, dia heran berdasarkan rekaman CCTV korban ternyata sudah terjatuh 3 hari sebelumnya.

"Saya benar-benar kaget luar biasa. Kenapa saya kaget? Karena kita tahu bahwa Kualanamu adalah sebuah bandara berkelas internasional, tapi kenapa sampai tiga hari baru diketahui (mayatnya)," ujar Abyadi dalam keterangan tertulisnya, kepada Kompas.com, Sabtu (29/4/2023).

Baca juga: Setelah 5 Jam, Jasad Perempuan di Bawah Lift Bandara Kualanamu Berhasil Dievakuasi

Menurut Abyadi, pihak dari Aviation Security (AVSEC) harus bertanggung jawab dalam kasus ini. Sebab, Avsec memiliki wewenang menjaga keamanan bandara dan juga para penumpang pesawat. Untuk itu kata dia, perlu dilakukan evakuasi dari oleh manajemen bandara.

"Dengan kasus penemuan mayat di kolong lift ini, saya kira perlu dilakukan evaluasi terhadap manajemen pengelolaan Bandara KNIA itu," ungkap Abyadi

Kata Abyadi, saat ini Kualanamu dikelola secara kemitraan strategis Build Operate Trasfer (BOT) antara PT Angkasa Pura (AP) II dan GMR Airports Consortium, perusahaan asal India.

Kualanamu ditargetkan bisa menyaingi Changi Airport dan Kuala Lumpur International Airport, Malaysia. Tapi dengan peristiwa ini, Abyadi justru ragu dengan profesionalitas pengelolaan bandara Kualanamu.

"Jujur saja, saya jadi ragu dengan profesionalisme pengelolaan Bandara KNIA ini," tandas Abyadi

Sebelumnya, Kapolresta Deli Serdang Kombes Pol Irsan Sinuhaji mengatakan korban pertama kali ditemukan Kamis (27/4/2023) pukul 16.00. Berawal dari terciumnya aroma busuk dari dasar lift.

Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat di Bawah Lift Bandara Kualanamu, Berawal dari Bau Tak Sedap

Berdasarkan rekaman kamera CCTV, korban tewas karena terjatuh dari lift. Awalnya Asiah masuk ke lift bandara yang memang memiliki 2 pintu.

Di dalam lift Asiah panik, karena berdiri di pintu lift yang salah saat sampai di lantai yang dia tuju. Pintu lift tempat nya keluar, berada di belakangnya.

Saat lift terbuka Asiah tidak mengetahuinya, dia fokus kepada pintu lift di depannya. Kemudian Asiah memaksa membuka lift tersebut hingga terbuka, saat melangkah, dia terjatuh ke dasar lift.

"Dari pantauan CCTV, kami lihat bahwa si korban ini terjatuh dari lift ke bawah karena ketidaktahuan. Liftnya ada dua pintu. Pada saat dia sampai ke lantai yang dia tuju, dia berdiri di pintu (depan), ternyata yang buka di belakang. Dia panik, kemudian dia paksa buka (pintu depan), dia lalu melangkah terjatuh ke bawah. Itu dari CCTV yang kita lihat," ujar Irsan, Kamis malam.

"Namun, apakah kematiannya karena terjatuh atau benda-benda lain yang ada di bawah, itu tunggu hasil dari pemeriksaan forensik di RS Bhayangkara," tambah Irsan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Medan
Maju Pilkada Sumut, Edy Rahmayadi Daftar ke 8 Partai, Terakhir Hanura

Maju Pilkada Sumut, Edy Rahmayadi Daftar ke 8 Partai, Terakhir Hanura

Medan
Petugas Dishub Medan Polisikan Pedagang Martabak, Bobby Minta Laporan Dicabut

Petugas Dishub Medan Polisikan Pedagang Martabak, Bobby Minta Laporan Dicabut

Medan
Paman Bobby Nasution Ingin Jadi Bacalon Wali Kota Medan lewat PDI-P

Paman Bobby Nasution Ingin Jadi Bacalon Wali Kota Medan lewat PDI-P

Medan
Edy Rahmayadi Daftar Bacalon Gubernur Sumut ke PAN, meski Zulhas Dukung Bobby

Edy Rahmayadi Daftar Bacalon Gubernur Sumut ke PAN, meski Zulhas Dukung Bobby

Medan
Kronologi Tabung Elpiji Meledak di Medan, Terdengar Suara seperti Bom

Kronologi Tabung Elpiji Meledak di Medan, Terdengar Suara seperti Bom

Medan
Bayar Listrik Tiap Bulan, KWh Meter Pedagang Martabak di Medan Dicabut PLN Usai Video Pemalakan Viral

Bayar Listrik Tiap Bulan, KWh Meter Pedagang Martabak di Medan Dicabut PLN Usai Video Pemalakan Viral

Medan
Dipolisikan Usai Diduga Dipalak Petugas Dishub Medan, Pedagang Martabak Pasrah

Dipolisikan Usai Diduga Dipalak Petugas Dishub Medan, Pedagang Martabak Pasrah

Medan
PLN Cabut Aliran Listrik Pedagang Martabak yang Diduga Dipalak Petugas Dishub Medan

PLN Cabut Aliran Listrik Pedagang Martabak yang Diduga Dipalak Petugas Dishub Medan

Medan
Curhat Pedagang Martabak di Medan yang Diduga Dipalak Petugas Dishub

Curhat Pedagang Martabak di Medan yang Diduga Dipalak Petugas Dishub

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Anggota Dishub Medan Diduga Palak Pedagang Martabak lewat Jukir

Anggota Dishub Medan Diduga Palak Pedagang Martabak lewat Jukir

Medan
Ledakan Tabung Gas di Kota Medan, 2 Luka-luka dan Dinding Rumah Rusak

Ledakan Tabung Gas di Kota Medan, 2 Luka-luka dan Dinding Rumah Rusak

Medan
Heboh Ledakan Tabung Gas Elpiji di Medan, Ibu dan Anak Terluka

Heboh Ledakan Tabung Gas Elpiji di Medan, Ibu dan Anak Terluka

Medan
Pegawai Dishub Medan Bantah Palak Pedagang, Laporkan Perekam Video ke Polisi

Pegawai Dishub Medan Bantah Palak Pedagang, Laporkan Perekam Video ke Polisi

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com