Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Asiah Sebut Pihak Bandara Kualanamu Cuma Membantu Sekadarnya, CCTV Lift Baru Diperlihatkan 3 Hari Kemudian

Kompas.com - 01/05/2023, 14:31 WIB
Pythag Kurniati

Editor

MEDAN, KOMPAS.com - Keluarga Asiah Sinta Dewi (38) (sebelumnya ditulis Aisiah), wanita yang tewas terjatuh dari lift Bandara Kualanamu, menuding pihak Bandara Kualanamu tidak maksimal dalam membantu pencarian korban.

Kakak kandung korban, Raja Hasibuan (58), mengatakan, keluarga telah melapor ke pihak bandara bahwa Asiah hilang setelah terakhir kali diketahui berada di lift.

Mayat adiknya akhirnya ditemukan beberapa hari kemudian dalam kondisi telah membusuk.

"Mereka (pihak Bandara Kualanamu) ikut membantu mencari tapi kasat mata, hanya sekadar begitu dibuka lift kosong, udah enggak ada lagi. Itu kami sempat minta CCTV (tapi), banyak prosedur atau gimana, itu kan titiknya sudah tahu di lift, jadi ngapain kita ke mana-mana, harusnya kan CCTV dibuka saja," ujar Raja kepada wartawan di kediamannya, Minggu (30/4/2023).

Baca juga: Sambil Menangis, Keluarga Asiah yang Tewas di Lorong Lift Kualanamu Minta Hotman Paris Jadi Pengacaranya

Dia pun menyayangkan pihak bandara baru menayangkan CCTV lift tiga hari kemudian, yakni setelah mayat Asiah ditemukan pada Kamis (27/4/2023) malam

"Kan lucu setelah tiga hari baru (CCTV lift) ditayangkan, kenapa dari awal enggak diadakan, itu kan nyawa manusia," ungkapnya.

Merasa terjebak di lift

Polisi saat mengevakuasi jasad wanita yang ditemukan tewas membusuk di lift Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Kamis (27/4/2023) malam.Dok. Bandara Kualanamu Polisi saat mengevakuasi jasad wanita yang ditemukan tewas membusuk di lift Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Kamis (27/4/2023) malam.

Raja menceritakan, kedatangan Asiah di Bandara Kualanamu adalah untuk mengantar keponakan pada Senin (24/4/2023) malam.

"Jadi dia mengantar keponakan kami yang akan pergi ke Malaysia, jadi dia bersama kakaknya yang merupakan mamaknya keponakan ini ke bandara. Sampai di bandara, sekitar jam 19.30 WIB," ujarnya.

Setelah menemani keponakan sampai boarding pass di lantai dua, Asiah sempat kembali ke parkiran mobil.

Dia lalu mendapat telepon dari keponakannya dan kembali lagi ke lantai dua.

"Begitu adik saya di parkiran, keponakan saya menelpon katanya ada yang disampaikan. 'o iya bentar bu'ci (tante) ke sana' jadi dia pergi sendiri," ujar Raja menirukan ucapan Asiah.

Baca juga: Buntut Asiah Tewas di Lorong Lift, Keluarga Akan Polisikan Pengelola Bandara Kualanamu

Setelah itu, berdasarkan pengakuan keponakannya, Asiah sempat menelepon dan mengatakan terjebak di dalam lift.

"Terus enggak ada kontak lagi, jadi yang anehnya itu kan keponakannya menelepon mamanya (kakak korban) dan mengatakan itu bu'ci, kok enggak sampai-sampai, tadi dia bilang terjebak di lift, coba tanyakan ke bagian informasi," kata Raja.

Ditunjukkan CCTV titik lain

Hal lain membuat keluarga merasa aneh. Apalagi, saat itu pihak bandara hanya menunjukkan rekaman CCTV area lain, bukan di dalam lift.

"Perwakilan keluarga dikasih lihat CCTV, tapi tidak di titik lift, yang di arah luar aja saat (Asiah) masuk aja, di lift enggak ada. Kita minta di lift karena persoalan sudah jelas titiknya udah dapat dikatakan bahwasanya terjebak, karena di situ lost kontaknya, berarti di situ posisinya," kata Raja.

Dia menegaskan telah menyampaikan kepada petugas bahwa titik terakhir keberadaan korban yang diketahui adalah di lift sehingga seharusnya CCTV di dalam lift juga ditunjukkan.

"Kita sudah laporkan, kalau adik saya lost contact di lift, jadi mereka mau gimana lagi. Tolong bilang ke pihak bandara jangan untuk kepentingan mereka, keluarga dikorbankan difitnah, itu enggak baik," tandasnya.

Baca juga: Jasad Asiah Ditemukan 3 Hari Usai Jatuh dari Lift Bandara Kualanamu, Ini Penjelasan Angkasa Pura

Sebut lift tak aman

Raja Hasibuan abang dari korban Aisiah saat memberikan keterangan kepada wartawan di rumahnya, Kecamatan Medan Sunggal, Minggu (30/4/2023) KOMPAS.com/Rahmat Utomo Raja Hasibuan abang dari korban Aisiah saat memberikan keterangan kepada wartawan di rumahnya, Kecamatan Medan Sunggal, Minggu (30/4/2023)

Raja juga membantah bahwa Asiah membuka paksa lift. Hal ini berdasarkan rekaman CCTV yang dia lihat.

"Kita lihat tayangan seksama dari mana orang buka paksa lift tangannya yang kanan megang handphone dan tangan kiri yang bukan tangan utamanya, bisa buka paksa kan enggak masuk logika," ujarnya.

Menurut dia, Asiah tidak mengetahui lift yang diguanakan memiliki pintu akses keluar masuk yang berbeda.

"Kenapa tidak ada pemberitahuan di luar atau dalam atau paling tidak kan sekelas lapangan terbang internasional safety-nya harus perfect ini kenapa enggak ada operator di dalam kemudian upaya pencarian enggak maksimal, maaflah memang tidak maksimal," katanya.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Ludahi Imam Masjid di Bandung, WN Australia Jadi Tersangka | Kasus Penemuan Mayat di Bandara Kualanamu

Lapor polisi

Buntutnya, keluarga akan melaporkan kasus ini ke kepolisian.

"Tentu akan kita laporkan ke polisi, (tapi) karena ini kan kami masih berduka, nanti malam kami juga masih ada pengajian, saya rasa kita masih belum fokus kali. Jadi setelah acara ini selesai, kami pasti laporkan," ujar Raja kepada wartawan di rumahnya, Minggu (30/4/2023).

Raja mengaku belum menerima informasi resmi terkait penyebab kematian korban. Dia menduga lift telah mengalami gangguan sebelum Asiah terjatuh.

"Kami tidak akan terima apa pun ceritanya, kita mungkin bisa lihat dari tayangan (CCTV), itu safety kurang," ujarnya.

Menurut dia, pintu lift yang dinaiki Asiah terbuka dan menyisakan celah saat melangkah sehingga membuat Asiah terjatuh dan masuk ke lorong kecil di depan pintu lift.

"Kita semua tahu, kalau lift naik, pintu terbuka lantainya itu sejajar, kan begitu. Ini kan begitu dibuka (ada celah) adek saya jatuh, dari mana bisa begitu," ujarnya.

"Jadi saya rasa bukan human error, potong leher saya kalau itu human error, supaya tidak ada terjadi korban lain pihak bandara harus membuat safety lebih jelas lagi," tambahnya.

Penjelasan Bandara Kualanamu

Polisi mengevakuasi jenazah wanita yang tewas di lift Bandara Kualanamu, Kamis (27/4/2023).Dok. Bandara Kualanamu Polisi mengevakuasi jenazah wanita yang tewas di lift Bandara Kualanamu, Kamis (27/4/2023).

Head of Corporate Communication PT Angkasa Pura Aviasi Dedi Al Subur telah memberikan keterangan bahwa saat korban jatuh lift beroperasi dengan baik.

"Konstruksi lift sejak awal pembangunan bandara sudah disesuaikan dengan desain konstruksi bangunan terminal Bandara Internasional Kualanamu dan pada saat pencarian (korban) dan pemeriksaan bersama keluarga korban, kondisi lift beroperasi dengan baik dan tidak ada kendala atau masalah," ujar Dedi kepada Kompas.com melalui telepon seluler, Sabtu (30/4/2023) malam.

Dedi menyebutkan, Asiah terjatuh karena tidak mengetahui mekanisme lift dua pintu di bandara yang memiliki akses masuk dan keluar berbeda.

"Hasil rekaman CCTV korban membelakangi pintu akses keluar yang sudah terbuka, kemudian pintu lift tertutup kembali, di mana hal itu tidak diketahui oleh korban, karena posisi korban membelakangi pintu akses keluar lift," ujar Dedi.

Baca juga: Sambil Menangis, Keluarga Asiah yang Tewas di Lorong Lift Kualanamu Minta Hotman Paris Jadi Pengacaranya

Asiah kemudian berusaha keluar dari pintu yang ada di hadapannya dengan menekan tombol pintu dan membuka paksa kedua sisi pintu lift.

"Ketika pintu lift terbuka, korban melangkah dan langsung terjatuh dan masuk dalam lorong (di depan pintu) lift, sampai di bawah dasar lantai lift, sehingga petugas atau pengguna jasa bandara lainnya ketika menggunakan lift yang dimaksud tidak melihat adanya korban," ujar Dedi.

Dia pun menegaskan, pascakejadian itu, pihak bandara juga turut membantu mencari korban dan mengecek CCTV bandara.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Medan, Rahmat Utomo | Editor : Reni Susanti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Heboh 3 Polisi di Medan Diduga Main Judi di Asrama, Berujung Diperiksa Propam

Heboh 3 Polisi di Medan Diduga Main Judi di Asrama, Berujung Diperiksa Propam

Medan
Diduga Korupsi Rp 8 Miliar, Eks Bendahara RSUP Adam Malik Medan Ditahan

Diduga Korupsi Rp 8 Miliar, Eks Bendahara RSUP Adam Malik Medan Ditahan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Medan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Utara, 28 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Utara, 28 Maret 2024

Medan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Medan Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Medan Hari Ini, 28 Maret 2024

Medan
2 Balita Tewas Saat Api Lahap Sebuah Rumah di Simalungun

2 Balita Tewas Saat Api Lahap Sebuah Rumah di Simalungun

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Medan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Utara, 27 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Utara, 27 Maret 2024

Medan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Medan Hari Ini, 27 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Medan Hari Ini, 27 Maret 2024

Medan
Tawuran, Mahasiswa Fakultas Teknik dan Keolahragaan Unimed Medan

Tawuran, Mahasiswa Fakultas Teknik dan Keolahragaan Unimed Medan

Medan
Pasca Didemo, Pemkot Pematangsiantar Naikkan Upah Petugas Kebersihan

Pasca Didemo, Pemkot Pematangsiantar Naikkan Upah Petugas Kebersihan

Medan
Iptu Supriadi Jadi Tersangka Penipuan Penerimaan Akpol, Keberadaan Tak Diketahui

Iptu Supriadi Jadi Tersangka Penipuan Penerimaan Akpol, Keberadaan Tak Diketahui

Medan
Heaven Seven yang Disidak Bobby Nasution Bakal Disegel jika Tetap Buka Saat Ramadhan

Heaven Seven yang Disidak Bobby Nasution Bakal Disegel jika Tetap Buka Saat Ramadhan

Medan
Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M Bersama Nina Wati, Iptu Supriadi Tiba-tiba Menghilang

Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M Bersama Nina Wati, Iptu Supriadi Tiba-tiba Menghilang

Medan
Pria di Medan Tewas Setelah Tabrak Trotoar Saat Kejar Jambret

Pria di Medan Tewas Setelah Tabrak Trotoar Saat Kejar Jambret

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com