KOMPAS.com - Wali Kota Medan, Bobby Nasution, kesal dengan pengerjaan proyek di Kota Medan, Sumatera Utara.
Salah satunya proyek 1.700 lampu jalan senilai Rp 25,7 miliar.
Bobby menilai proyek lampu jalan yang disebut mirip "pocong" itu gagal karena tidak sesuai spek.
Baca juga: Menelusuri Kantor Kontraktor Proyek Lampu Pocong Medan yang Gagal, Ada Perusahaan Pinjam Alamat
Lampu-lampu tersebut sejatinya akan menghiasi dan mempercantik delapan ruas jalan di Kota Medan.
"Proyek ini kita anggap total lost (gagal) karena pemeriksaan sudah menyeluruh, baik dari materialnya, speknya, jarak antar lampunya. Itu banyak sekali hampir menyeluruh tidak sesuai spek yang seharusnya,” ujar Bobby kepada wartawan di kantor Wali Kota Medan, Selasa (9/5/2023).
Baca juga: Bobby Nasution Copot Kadis Ketahanan Pangan Medan, Terkait Proyek Lampu Pocong Rp 25 Miliar
Untuk mengetahui nama kontraktor lampu "pocong" Kota Medan dan nilai proyeknya, silakan klik di sini
"Ini total anggarannya kurang lebih Rp 25 miliar, yang sudah dibayarkan kepada pekerja atau pihak ketiga itu sebesar Rp 21 miliar. Jadi hari ini kita tegaskan bahwa Rp 21 miliar itu harus dikembalikan," ujar Bobby.
Baca juga: Proyek Lampu Mirip Pocong Gagal, Wali Kota Bobby Nasution Tagih Kontraktor Rp 21 M
Bobby juga meminta kontraktor yang memasang lampu pocong tersebut untuk membongkar lampu yang sudah terlanjur dipasang.
"Karena pemilik bangunan ini belum diserahkan kepada Pemerintah Kota Medan, silakan bongkar sendiri, karena ada material di dalamnya. Nanti jangan bilang kita yang bongkar, kita ambil nanti, kita dibilang nyuri pula," ujar dia.
Bobby kemudian mencopot Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Medan, Syarifuddin Irsan.
Syarifuddin merupakan Kadis Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan pada 2022.
Pada masa kepemimpinan Syarifuddin, Dinas Kebersihan dan Pertamanan yang menjadi pengelola anggaran lampu "pocong".
Setelah lampu "pocong", Bobby juga kesal dengan pengerjaan proyek perbaikan jalan di Jalan Bunga Rampai III, Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan.
Perbaikan jalan dinilai tak profesional dan kualitas aspal yang digunakan mudah rusak.
"Tadi saya lihat langsung aspalnya tidak sesuai. Diinjak kita coba pakai mobil langsung meleot, bergeraklah itu (rusak aspalnya)," ujar Bobby kepada wartawan usai melakukan peninjauan, Jumat (12/5/2023).
Bobby juga menguji kekuatan aspal dengan menekannya menggunakan besi. Tetap saja aspal mudah rusak.
"Kita coba pakai besi tes malah (mudah) ditembus masuk. Setelah itu kita korek tadi ketebalan, (tidak) sesuai," ujarnya.
Bobby telah memanggil pekerja proyek. Dia mengultimatum agar pekerjaan ini dijalankan sesuai dengan standar yang benar.
Dia meminta kualitas pengaspalan yang jelek segera diperbaiki. (Penulis Kontributor Medan, Rahmat Utomo | Editor Reni Susanti, Michael Hangga Wismabrata, Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.